Simak Empat Kesalahan Membonceng Anak yang Berujung Fatal
Kelalaian biker membonceng anak kecil di sepeda motor saat berkendara, punya resiko besar. Menyeramkannya lagi, bila terjadi kecelakaan sang anak bisa mengalami cedera serius, atau bahkan kehilangan nyawa.
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Main Dealer Honda PT. Wahana Makmur Sejati (WMS) mengungkapkan empat kesalahan pesepeda motor saat membonceng anak kecil, dan seharusnya jangan dilakukan.Pertama, kata Agus, menempatkan anak di sisi depan pengendara sepeda motor. Karena saat berkendara, kita melawan arah angin, sehingga berpotensi ada debu dan binatang yang beterbangan.
Bahkan bila terjadi kecelakaan atau tabrakan dari sisi depan, sang anak tak terlindungi apapun.
Kedua, tidak melengkapi anak dengan helm, dan berpikir seorang anak kecil tidak dikenakan pasal dalam penggunaan helm.
Selain melanggar konsep keselamatan berkendara, itu juga menyimpang dari aturan hukum, seperti pada Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Tertulis di pasal 57, setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib dilengkapi perlengkapan kendaraan bermotor, di mana dalam hal sepeda motor adalah penggunaan helm.
Ketiga, berkendara dengan satu tangan (kanan biasanya) dan memegang anak dengan tangan lainnya ketika berkendara. Bisa jadi anak berada di posisi depan, atau juga duduk di belakang, dan si anak dalam kondisi tertidur.
Keempat, membiarkan anak berdiri saat sepeda motor dikendarai, sehingga pembonceng dewasa tidak berpegangan kepada pengemudi motor, tetapi memegang si anak yang berdiri.