Sosok Oppenheimer, ‘Bapak Bom Atom’ yang Guncang Netizen
Ilustrasi: Cillian Murphy memerankan J. Robert Oppenheimer di film 'Oppenheimer' (Foto: dok. Syncopy)
Uzone.id – Nama Oppenheimer saat ini sedang dibahas di ruang internet. Tentu salah satu kontribusi besarnya dari film biopik ‘Oppenheimer’ karya Christopher Nolan yang baru saja tayang di layar bioskop Indonesia. Lantas, siapa sebenarnya sosok Oppenheimer?
Dari pantauan Uzone, “Oppenheimer” berada di jajaran Google Trends sejak Rabu (19/7) hingga hari ini, Kamis (20/7). Belum lagi Trending Topic di laman Twitter, “Oppenheimer” berada di urutan kedua dengan jumlah cuitan lebih dari 250 ribu twit.Dijuluki ‘Father of the Atomic Bomb’ atau Bapak Bom Atom, pria ini memiliki nama lengkap Julius Robert Oppenheimer dan berasal dari keluarga Yahudi berdarah Jerman. Ia lahir di New York, Amerika Serikat pada 22 April 1904.
Sejak duduk di bangku kuliah, ia sudah menekuni dunia astrofisika, fisika nuklir, dan spektroskopi. Oppenheimer lulus S1 jurusan kimia dari Harvard University pada 1925, kemudian melanjutkan S2 yang fokus pada ilmu fisika di University of Göttingen, Jerman pada 1927.
Setelah melalui berbagai penelitian di sejumlah institusi, ia bergabung di departemen fisika di University of California, Berkeley untuk menjadi profesor di tahun 1936. Menekuni profesi sebagai akademisi, Oppenheimer dianggap berkontribusi besar bagi teori fisika untuk mahasiswa di Amerika, termasuk teori mekanis kuantum dan fisika nuklir.
Bersama para mahasiswanya, Oppenheimer menyumbang banyak pemikiran untuk teori bintang neutron dan lubang hitam (black hole), teori medan kuantum, serta interaksi sinar kosmik.
Oppenheimer juga dikenal sebagai sosok yang membangun dan mengelola laboratorium nuklir di Los Alamos, New Mexico, Amerika Serikat dan mempekerjakan sekitar 3.000 orang untuk pengembangan dan pembuatan bom atom.
Los Alamos Laboratory ini menjadi bagian dan tujuan utama dari Manhattan Project atau Proyek Manhattan selama Perang Dunia II yang fokusnya memang untuk menciptakan bom nuklir sebagai senjata.
Proyek Manhattan sendiri dipimpin oleh Angkatan Darat AS yang didukung oleh Inggris dan Kanada. Kala itu, fisikawan AS dan Inggris mencari cara agar dapat memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan militer.
Selama proses pengembangan, Oppenheimer dan timnya akhirnya berhasil uji coba peledakan bom atom pertama pada 16 Juli 1945 yang memiliki nama kode Trinity.
Dianggap berhasil, prototype bom atom tersebut menjadi dasar terciptanya bom ‘Little Boy’ dan ‘Fat Man’ yang dijatuhkan di Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Tak hanya soal astrofisika dan bom nuklir, nama Oppenheimer juga kental dengan konflik politik. Ia pernah dicurigai dan dituduh memiliki hubungan erat dengan Uni Soviet. Meski tidak pernah terbukti, akses keamanan Oppenheimer dan juga kontrak sebagai penasihat Komisi Energi Atom di AS dicabut.
Hingga akhir hayatnya, Oppenheimer mendedikasikan waktunya sebagai ilmuwan sains. Ia meninggal dunia pada 18 Februari 1967 di New Jersey karena penyakit kanker tenggorokan.
Siapa yang sudah nonton film ‘Oppenheimer’?