Dengan kondisi seperti itu, langkah awal harus bagus. Roma sebaiknya bisa mengalahkan Torino pada Minggu.
Selain bakal menjadi pemanasan yang oke sebelum dua partai lebih berat di depan, kemenangan bagi Roma juga akan berarti sebuah aksi balas dendam manis.
Torino mengalahkan Roma 3-1 pada pertemuan pertama, 25 September 2016. Sejauh ini Tim Serigala selalu berhasil membalas dendam hasil buruk mereka pada pertemuan pertama.
Cagliari, yang menahan Roma 2-2 di giornata 2, digebuk 1-0 pada 22 Januari lalu. Kemudian kekalahan 0-1 dari Fiorentina pada 18 September 2016 dibalas dengan kemenangan telak empat gol tanpa balas pada giornata 23.
Faktor Salah
Baca Juga:
- Gerrard Bakal Bereuni dengan Carragher dan Fowler di Anfield
- Deretan Kekalahan Arsenal dalam 6 Musim Beruntun
- Alasan Marco van Basten Batal ke Indonesia
Roma saat ini dalam kondisi bagus untuk menuntaskan aksi balas dendam atas Torino sekaligus melakukan start ideal menjelang tur maut mereka.
I Giallorossi sedang dalam rentetan 14 kemenangan di partai kandang. Terakhir kali Edin Dzeko dkk gagal menang di Olimpico adalah pada pekan ke-32 musim lalu, 11 April 2016, saat mereka ditahan Bologna 1-1.
Sebaliknya, Torino tengah memble di pertandingan tandang. Si Banteng tidak pernah menang dalam lima kesempatan.
Kelengkapan tim Roma juga sedang oke. Mohamed Salah sudah pulang dari tugas negara membela Mesir di Piala Afrika.
Efek kembalinya Salah telah terlihat pada pekan kemarin. Dia langsung membuat dua assist saat Roma mengalahkan Crotone 2-0.
"Kita sudah tahu apa yang bisa dia lakukan. Ketika dia menyerang ruang kosong, situasi menjadi sangat sulit buat semua bek. Kami mendapatkannya kembali dan akan terus memaksimalkan keberadaannya," kata pelatih Luciano Spalletti soal Salah kepada Sky Sport.
Pertahanan Torino, yang terus menderita gol dalam lima pertandingan terakhir, akan menghadapi Minggu malam yang berat demi menghentikan pergerakan Salah dan ancaman yang bisa diberikan Dzeko di sekitar area kotak penalti.
Dzeko sedang memimpin daftar pencetak gol terbanyak bersama bomber Juventus, Gonzalo Higuain. Dia pasti termotivasi ingin mencetak gol lagi.
Sementara Salah adalah pemain yang sudah membuat empat assist buat Dzeko, terbanyak di antara pemain Roma.
Trio Falque-Ljajic-Belotti
Peluang menang pada partai ini jelas lebih besar mengarah ke Roma. Akan tetapi, bukan berarti kejutan berupa keberhasilan Torino mencuri poin di Olimpico adalah sebuah kemustahilan.
Ada alasannya mengapa Il Toro bisa mengalahkan Roma pada pertemuan pertama. Pasukan asuhan Sinisa Mihajlovic adalah salah satu tim yang gaya permainannya tidak disukai Roma.
Bisa bermain cepat, menekan sepanjang pertandingan, mengejar setiap bola, dan menguras tenaga lawan dengan banyak mengalirkan bola ke sayap.
Roma juga sempat kalah dari Fiorentina, Atalanta, dan Sampdoria, yang mengusung pendekatan serupa.
"Saya melihat 11 banteng di atas lapangan. Kami memberikan sangat sedikit ruang dan peluang kepada Roma," kata Mihajlovic selepas hasil pada duel pertama itu.
Miha boleh jadi bakal meminta skuatnya mengulangi performa itu. Trio Iago Falque, Adem Ljajic, dan Andrea Belotti sekali lagi akan menjadi andalan. Dua nama yang disebut pertama adalah bekas pemain Roma.
Lima bulan lalu, Falque dan Belotti menjadi bintang kemenangan Torino. Falque mencetak dua gol, sedangkan Belotti menyumbang satu gol serta satu assist.
Sampai sekarang trio Falque, Ljajic, dan Belotti masih menjadi andalan terdepan Torino.
Sejak pergantian tahun, kontribusi Belotti adalah empat gol, Falque dua gol dan dua assist, sementara Ljajic satu gol dan dua assist. Roma tetap harus berhati-hati kalau mau sukses melewati partai ini.