Home
/
Technology

Startup Indonesia dengan China itu Ada Miripnya

Startup Indonesia dengan China itu Ada Miripnya

Susetyo Prihadi16 April 2018
Bagikan :

Uzone.id - Indonesia dan China ternyata punya beberapa kemiripan soal dunia startup, setidaknya itu menurut pandangan CEO Telkomsel Ririek Adriansyah.

Ririek yang mengaku baru saja mengunjungi negara Tirai Bambu tersebut menyadari soal potensi rintisan digital antar kedua negara.

Dari segi penghasil startup, China memang termasuk papan atas, namun Indonesia juga tak bisa dipandang remeh.

“Jumlah startup Indonesia juga besar. Menurut data, ada setidaknya 2.700 startup di Indonesia,” kata Ririek, di Jakarta.

Pengguna digital antara China dan Indonesia pun juga besar. Bahkan, dari segi tantangan juga sama.

“Advance penggunaan digital antara di desa dan kota, Indonesia dengan China itu sama. Sama-sama bedanya jauh,” kata Ririek lagi.

Namun, oleh Ririek, soal kualitas memang startup di China masih unggul dibandingkan di Tanah Air.

Sebab, 50 persen startup masuk kategori Unicorn berasal dari China. Apalagi ada anggapan, bisa sukses di China akan bisa lebih mudah bila ekspansi ke internasional.

“Indonesia harusnya bisa sesukses mereka, karena penduduk dan adopsi digitalnya besar,” tukas Ririek lagi.

Mencari startup lokal nan berkualitas memang tidak mudah. Hal ini yang sedang dilakukan oleh operator terbesar di tanah air tersebut, melalui ajang NextDev 2018

NextDev yang sudah digelar keempat kalinya itu merupakan ajang mencari startup earlystage untuk diinkubasi dan di-ekselerasi.

Untuk tahun 2018 ini sendiri, NetxDev mengusung tema Social Impact.


“Kami menyadari saat ini di Indonesia, permasalahaan sosial masih belum tuntas. Oleh karena itu anak-anak muda ini diharapkan punya solusi,” kata Vice President Corporate Communication Telkomsel Adita Irawati, di tempat yang sama.

Memang, NextDev merupakan program Corporate Social Responbillity Telkomsel. Namun, Adita meyakini NextDev berbeda dari yang lainnya.

“Kami berbeda ada di segmen akselerasi, kami ingin membawa startup earlystage pun bisa masuk ke dunia yang lebih besar,” katanya.

Gimana caranya?

Dalam The NextDev Talent Scouting 2018, persyaratan utama aplikasi yang didaftarkan adalah harus mampu menghadirkan dampak sosial positif yang dapat membantu kehidupan masyarakat Indonesia.

Nantinya, para peserta The NextDev Talent Scouting akan mempresentasikan ide-ide brilian mereka dalam pitching day yang berlangsung pada periode April hingga Oktober 2018 di tujuh kota, yakni Surabaya, Semarang, Denpasar, Batam, Samarinda, Yogyakarta, dan Jakarta.

Para juri yang terdiri dari Yoris Sebastian (Founder OMG Consulting), Dennis Adishwara (Founder & CEO Layaria Network), David Soukhasing (Managing Director ANGIN), Alamanda Shantika (Founder Binar Academy), Alfatih Timur (CEO KitaBisa.com), dan Adita Irawati (VP Corporate Communications Telkomsel) akan menentukan startup-startup terbaik dari setiap kota yang akan berkompetisi pada Final Pitching Day di Jakarta pada bulan Oktober 2018.

Selanjutnya, 20 startup terbaik berkesempatan mengikuti program pengembangan bisnis The NextDev Academy.

Serta memperoleh hadiah dan fasilitas pengembangan startup, yakni Seed Fund (seed funding untuk startup terbaik), Investors (akses ke angel investor & Venture Capital/VC), Mentoring (mentor yang didedikasikan khusus startup), Knowledge (training dari pakar dan praktisi startup), Marketing (peluang kerjasama strategis dengan Telkomsel dan akses pelanggan), Media Publication (akses ke media untuk publikasi yang meluas), serta Trip & Experience (kesempatan mengunjungi Silicon Valley dan perusahaan digital terbaik).
populerRelated Article