Sponsored
Home
/
Startup

Startup Silicon Valley Kena Dampak Perang Israel dan Palestina

Startup Silicon Valley Kena Dampak Perang Israel dan Palestina
Preview
Vina Insyani13 October 2023
Bagikan :

Uzone.id – Israel bisa dibilang jadi salah satu wilayah yang memiliki startup per kapita terbanyak selain Silicon Valley. Beberapa startup seperti Waze, Fiverr dan Mobileye jadi beberapa startup terkenal asal negara tersebut.

Memanasnya konflik antara Palestina dan Israel ternyata berdampak ke startup-startup tersebut, khususnya startup yang memiliki kantor pusat di Silicon Valley.

Bagi yang belum tahu, tidak semua startup menetap di Israel, beberapa justru menjadikan wilayah lain khususnya kawasan Silicon Valley di San Francisco, California, Amerika Serikat sebagai kantor pusat global mereka. 

Menurut Aliansi Bisnis Amerika Serikat - Israel, kurang lebih ada 35 startup unicorn asal Israel yang memiliki kantor pusat di California. 

Adanya konflik tersebut berdampak cukup serius ke industri teknologi di Silicon Valley, pasalnya terdapat ribuan pekerja teknologi yang berasal dari Israel dan beberapa dari mereka harus kembali ke Israel untuk menjadi anggota tentara perang.

Guy Horowitz selalu investor modal ventura Amerika-Israel menyebut kalau perang tersebut telah menimbulkan dampak yang cukup besar.

“Dalam jangka pendek, tentu ada hambatan. Banyak teknisi dan pekerja di startup kini memikirkan hal lain atau bahkan pergi ke Israel,” ujarnya dikutip dari CBS News, Jumat, (13/10).

Salah satu pekerja Israel adalah Roi Rutenberg mengaku tidak bisa berkonsentrasi dan tidak sanggup bekerja karena keluarganya berada di Israel. Ia tidak bisa kembali ke kampung halamannya karena penerbangan dan tiket pesawat yang terbatas.

Horowitz juga menyebut kalau pertemuan antara investor dan startup-startup harus mengalami penundaan, bahkan untuk beberapa minggu yang akan datang.

“Saya memperkirakan dalam beberapa minggu ke depan, kita akan melihat lebih banyak pembatalan dan penundaan yang tak menguntungkan,” tambahnya.

Sementara itu, hingga saat ini perang antara negara Palestina dan Israel terus terjadi semenjak Sabtu lalu, (07/10). Tidak hanya di jalur darat dan udara, aksi saling serang antara pihak Palestina dan Israel juga terjadi di ruang siber. Pada Minggu, (08/10) lalu, ‘perang’ di dunia siber pun terjadi melibatkan beberapa hacker yang membela Palestina dan Israel.

populerRelated Article