icon-category Health

Studi: Orang-Orang di Dunia Cenderung Stres dan Sedih

  • 21 Sep 2018 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Ada fakta mengejutkan tentang kondisi emosi orang-orang di seluruh dunia. Mengutip Live Science, sebuah survei baru menemukan bahwa emosi negatif—seperti kesedihan, kekhawatiran, dan stres—meningkat selama satu dekade terakhir, dan mencapai rekor tertinggi pada 2017.

Sementara itu, laporan mengenai emosi positif sedikit menurun pada 2017, dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian berdasarkan survei dari Gallup, perusahaan riset di Amerika Serikat.

Survei juga mengungkapkan, negara paling bahagia pada 2017 adalah Paraguay. Sementara itu, negara paling tidak bahagia adalah Afghanistan.

via GIPHY

Baca: 5 Tanda Kamu Dehidrasi, Mulai dari Napas Bau Sampai Pusing

Dalam riset ini, para peneliti mewawancarai lebih dari 154.000 orang di 147 negara sepanjang 2017. Para peneliti bertanya tentang emosi atau pengalaman positif atau negatif responden pada hari sebelumnya.

Bentuk pertanyaan terkait pengalaman positif, misalnya, apakah mereka merasa cukup istirahat, diperlakukan dengan hormat, tersenyum, tertawa, atau menikmati waktu untuk diri sendiri kemarin.

Sementara itu, pertanyaan tentang pengalaman negatif, contohnya, apakah mereka merasa khawatir, sedih, stres, marah, atau sakit pada hari sebelumnya.

via GIPHY

Baca: Mulai Serang Usia Dewasa, Ini 6 Cara Mudah Deteksi Gejala Stroke

Hasilnya, Mohamed Younis, direktur utama Gallup, mengatakan, “Secara kolektif, dunia lebih tertekan, khawatir, sedih, dan sakit hari ini, daripada yang pernah kami saksikan."

Peningkatan ini didorong oleh melonjaknya laporan, stres, kesedihan, kekhawatiran, dan sakit. Di sebagian besar negara, tingkat pengalaman negatif yang tinggi berkaitan dengan perang atau gejolak lain sepanjang 2017.

Negara dengan skor pengalaman negatif tertinggi, yaitu Republik Afrika Tengah. Tahun lalu, terjadi pertempuran antara kelompok-kelompok bersenjata di Republik Afrika Tengah.

via GIPHY

Baca: Kulit Putih Belum Tentu Sehat, Karena...

Negara lain dengan nilai pengalaman negatif yang tinggi, yaitu Irak, Sudan Selatan, dan Republik Chad di Afrika Tengah.

Sementara itu, Amerika Serikat memiliki skor sedikit lebih tinggi dari rata-rata global. Sekitar 49 persen orang Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka merasa stres.

Lantas bagaimana dengan Indonesia?

Meski tidak dipaparkan dengan jelas, tidak ada salahnya untuk belajar mengendalikan emosi negatif. Memelihara emosi negatif terus-menerus mengganggu hubungan pertemanan, pekerjaan, dan bahkan kesehatan diri sendiri.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini