Home
/
News
Sukseskan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum 2016
Alung Adcha10 October 2016
Bagikan :
Indonesia merupakan negara maritim atau kepulauan terbesar didunia, antara pulau satu dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut. Tapi, bukanlah menjadi penghalang bagi setiap suku bangsa di Indonesia untuk saling berhubungan dengan suku-suku di pulau lainnya.
Demi meningkatkan budaya bersih dan senyum, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) mencanangkan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) yang dimulai pada 19 September 2015 yang sejalan dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumberdaya melakukan sosialisasi dan diskusi khususnya kepada istri para gubernur di 10 destinasi wisata yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
GBBS bertujuan untuk membangun sikap mental masyarakat Indonesia agar peduli dengan kebersihan lingkungan, berkepribadian ramah dan murah senyum, sekaligus pembuka jalan bagi kekuatan Indonesia untuk menjadi poros maritim Dunia. Budaya bersih dan murah senyum tidak datang dengan sendirinya, melainkan masyarakat Indonesia yang harus menciptakannya sendiri.
Budaya tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan di jalan, kali, atau selepas kegiatan keagamaan dan budaya, menyelenggarakan lomba kebersihan antarwarga, mengelola limbah sampah, mengembangkan usaha kerajinan berbasis limbah, hingga melakukan promosi kebersihan dan murah senyum ke publik.
Menurut Devi Pandjaitan di Kediaman Menko Maritim, "Suksesnya GBS itu dilihat dari berhasilnya mengubah mindset masyarakat di daerah pilot project nanti. Kami optimis ini bisa terealisasi".
Siti Atikoh Supriyanti, Istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengatakan orang tua memiliki peran besar untuk mengasuh anak-anaknya agar bertumbuh menjadi pribadi-pribadi unggul. Karena itu dapat dikatakan jika terjadi perubahan sosial yang mengarah pada hal-hal yang buruk, maka orang tua perlu mendapat pendidikan pengasuhan yang benar.
Sedangkan Tri Tito Karnavian, sudah sejak awal melakukan beberapa kegiatan untuk membangun karakter masyarakat, hal tersebut sejalan dengan misi Polri yang mendekatkan masyarakat dengan polisi. Sedangkan untuk Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) nantinya akan menjadi acuan sosialisasi di setiap istri pimpinan kepolisian di darah.
Acara sosialisasi GBBS dihadiri oleh Istri Gubernur Jawa Tengah, istri Gubernur Maluku, Istri Kapolda Metro Jaya serta ibu-ibu darma wanita beserta jajaran pengurusnya.
Gerakan ini diharapkan tidak hanya untuk membuat masyarakat memiliki kesadaran akan kebersihan dan senyum, tapi juga membuat mental mereka berubah, sesuai revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo.
Demi meningkatkan budaya bersih dan senyum, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) mencanangkan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) yang dimulai pada 19 September 2015 yang sejalan dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumberdaya melakukan sosialisasi dan diskusi khususnya kepada istri para gubernur di 10 destinasi wisata yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
GBBS bertujuan untuk membangun sikap mental masyarakat Indonesia agar peduli dengan kebersihan lingkungan, berkepribadian ramah dan murah senyum, sekaligus pembuka jalan bagi kekuatan Indonesia untuk menjadi poros maritim Dunia. Budaya bersih dan murah senyum tidak datang dengan sendirinya, melainkan masyarakat Indonesia yang harus menciptakannya sendiri.
Budaya tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan di jalan, kali, atau selepas kegiatan keagamaan dan budaya, menyelenggarakan lomba kebersihan antarwarga, mengelola limbah sampah, mengembangkan usaha kerajinan berbasis limbah, hingga melakukan promosi kebersihan dan murah senyum ke publik.
Menurut Devi Pandjaitan di Kediaman Menko Maritim, "Suksesnya GBS itu dilihat dari berhasilnya mengubah mindset masyarakat di daerah pilot project nanti. Kami optimis ini bisa terealisasi".
Siti Atikoh Supriyanti, Istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengatakan orang tua memiliki peran besar untuk mengasuh anak-anaknya agar bertumbuh menjadi pribadi-pribadi unggul. Karena itu dapat dikatakan jika terjadi perubahan sosial yang mengarah pada hal-hal yang buruk, maka orang tua perlu mendapat pendidikan pengasuhan yang benar.
Sedangkan Tri Tito Karnavian, sudah sejak awal melakukan beberapa kegiatan untuk membangun karakter masyarakat, hal tersebut sejalan dengan misi Polri yang mendekatkan masyarakat dengan polisi. Sedangkan untuk Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) nantinya akan menjadi acuan sosialisasi di setiap istri pimpinan kepolisian di darah.
Acara sosialisasi GBBS dihadiri oleh Istri Gubernur Jawa Tengah, istri Gubernur Maluku, Istri Kapolda Metro Jaya serta ibu-ibu darma wanita beserta jajaran pengurusnya.
Gerakan ini diharapkan tidak hanya untuk membuat masyarakat memiliki kesadaran akan kebersihan dan senyum, tapi juga membuat mental mereka berubah, sesuai revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo.
Sponsored
Review
Related Article