Sponsored
Home
/
News

Sulitnya Mencari Bus untuk Nonton Asian Games

Sulitnya Mencari Bus untuk Nonton Asian Games
Preview
Alan Kusuma27 August 2018
Bagikan :

Akhir pekan yang cukup cerah di Palembang. Bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu untuk berlibur mungkin adalah ide yang baik. Beberapa venue Asian Games di Jakabaring Sport City, Palembang, kemudian menjadi salah satu destinasi untuk dikunjungi.

Memasuki hari ke-10 penyelenggaraan Asian Games, antusiasme penonton yang menyaksikan langsung ke venue pertandingan meningkat. Salah satunya, saat pertandingan cabang olagraga perahu naga kelas 500 meter putra dan putri.

Meski hanya menyabet medali perunggu, tak menyurutkan niatan penonton yang hadir ke lokasi venue dayung di kompleks Jakabaring Sport City. Akan tetapi cerita kurang menyenangkan hadir bagi para pengunjung selepas pertandingan.

Di depan pintu masuk gerbang venue, puluhan penonton harus rela menanti sambil berpanas-panas. Cuaca yang menyentuh 33 derajat menyengat kulit yang sudah bisa ditebak bagaimana panasnya untuk menanti shulter bus untuk berpindah lokasi ke venue lain.

kumparanSPORT yang berada di lokasi melihat tak ada pihak yang membantu pengunjung mencari solusi. Padahal, ada sekira 15 volunteer yang biasanya menjadi pemandu penumpang untuk menaiki bus.

"Kami enggak tahu. Biasanya, sih, ada lewat-lewat 10 menit sekali," kata salah satu volunter.

Preview

Jawaban volunter nyatanya membuat salah satu pengunjung geram. Wajar saja, para pengunjung hanya berpatokan kepada mereka karena lengkap dengan setelan khas Asian Games.

Cerita lucu agaknya hadir. Bus-bus khusus atlet berlalu lalang bergantian ke luar dan masuk ke venue dayung, tetapi tak membawa penumpang. 

Kami mencoba menanyakan kepada salah satu supir bus. Dia berujar tak bisa bebas begitu saja membawa rombongan penonton karena bus yang disetirnya sudah berlogo "Khusus Atlet". Alih-alih menemukan solusi, sang juru kemudi melontarkan nada yang cukup tinggi.

"Tunggu saja, nanti juga lewat," katanya.

Pada kesempatan yang sama, pewarta media internasional dengan santainya meminta sang supir untuk mengantarnya ke Media Centre. Tanpa basa basi sang supir hanya berujar: yes (mempersilakan).

Preview

Tanpa pikir panjang, kami mencoba mengikuti dua wartawan yang berasal dari Jepang itu. Akan tetapi, perlakuan kurang menyenangkan yang kami terima. "Anda nanti naik bus warna merah saja," katanya dengan nada kesal.

Well, memang, bagi pewarta media yang hendak menuju Media Centre, INASGOC telah menyediakan bus khusus berwarna merah dengan kode "MPC". Namun, kedatangan bus diatur satu jam sekali.

Satu jam bukan waktu yang sebentar untuk menunggu berpindahnya pewarta media untuk melakukan peliputan. Padahal, dalam waktu yang tak cukup banyak, kami beserta awak media lainnya harus mengejar agenda yang lainnya.

Setelah kami dipaksa turun, para penonton yang mulai gusar perlahan mulai memilih berjalan kaki untuk berpindah lokasi. Yang sangat disayangkan, ada sebagian yang masih anak-anak di antara puluhan penonton yang berjalan. 

populerRelated Article