Home
/
News

Supermoon Sebabkan Banjir di Indramayu

Supermoon Sebabkan Banjir di Indramayu

Republika14 November 2016
Bagikan :
Preview


Ribuan rumah milik warga di kampung nelayan Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, terendam banjir rob (gelombang tinggi air laut), Senin (14/11). Kondisi itu menyebabkan aktivitas perekonomian warga di desa tersebut menjadi terhambat.

Berdasarkan pantauan, banjir masuk ke dalam rumah warga dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 25 cm hingga sekitar satu meter. Kondisi terparah dialami warga yang rumahnya terletak di pinggir muara sungai desa setempat.

Tak hanya rumah warga, banjir juga menggenangi jalan desa. Hal itu terutama terlihat di jalan yang menuju tempat pelelangan ikan (TPI) yang ada di desa tersebut. Kondisi itu membuat lalu lalang kendaraan pengangkut ikan menjadi terhambat.

Meskipun demikian, proses pelelangan ikan tetap berjalan. Pasalnya, posisi TPI lebih tinggi dibandingkan jalan.

Selain menghambat mobilitas warga, banjir rob juga menyulitkan warga yang mengelola usaha pembuatan ikan asin. Mereka mengalami kesulitan untuk menjemur ikan yang telah diasinkan.

"Banjir rob seperti ini sudah sering terjadi dan  membuat aktivitas perekonomian warga menjadi terganggu," ujar Kepala Desa Eretan Wetan, Edi Suhaedi.

Edi menjelaskan, banjir rob selalu terjadi di saat bulan purnama tiba, terlebih saat terjadinya fenomena supermoon malam ini. Karenanya, rob yang terjadi hari ini lebih parah dibandingkan biasanya.

Meskipun demikian, Edi mengaku, belum mengungsikan warganya. Menurutnya, warga memilih tetap bertahan di rumahnya masing-masing.

Edi berharap, ada upaya pengerukan Sungai Ciperawan dan Cilalanang yang mengalir menuju desa yang dipimpinnya itu. Dengan demikian, kedua sungai yang kini tingkat sedimentasinya tinggi tersebut dapat menampung air lebih banyak. "Harus ditambah juga saluran pembuang yang langsung menuju ke laut," ujar dia.

Ketua KUD Misaya Mina Desa Eretan Wetan Mansyur mengatakan, meski lelang ikan masih berjalan, namun jumlahnya memang menurun. Pasalnya, saat bulan purnama tiba, banyak nelayan yang tidak melaut. "Di November ini memang mulai masuk musim baratan, gelombangnya lumayan tinggi," kata Mansyur.

Salah seorang warga Desa Eretan Wetan, Komeng, mengaku, sudah biasa dengan banjir rob yang kerap melanda desanya. Karenanya, dia mengaku tak terkejut dengan kondisi tersebut. "Cuma banjir rob hari ini memang besar," ujarnya.
populerRelated Article