Sutradara China tertarik buat film di Indonesia
Tiga sutradara asal China, Wang Yimin, Julius Liu dan Jonathan Shen menyatakan tertarik membuat film dengan lokasi pengambilan gambar dan mengangkat tema tentang Indonesia.
Ketiga sutradara itu menyampaikan keinginannya tersebut kepada Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI Joshua PM Simandjuntak, di Shanghai, Selasa.
Wang Yimin, sutradara film Romansa Khatulistiwa, berharap bisa melakukan pengambilan gambar di Palembang, Sumatra Selatan.
Dia meminta bantuan Bekraf dalam pengurusan perizinan kepada pemerintah daerah setempat agar bisa melakukan pengambilan gambar di beberapa lokasi di Palembang, seperti Sungai Musi, pembangkit listrik tenaga uap, dan rumah sakit.
Film yang ditargetkan untuk tampil dalam Festival Film Cannes tersebut akan didukung oleh pemeran utama dan pembantu dari China dan Indonesia.
Selanjutnya, film Island Dreamzz yang disutradarai Julius Liu, sebagian besar pengambilan gambarnya dilakukan di Bali.
Dalam pertemuan itu, Julius sempat menyampaikan keluhannya mengenai pelayanan keimigrasian dan kepabeanan bandar udara di Jakarta dan Bali.
Film tersebut saat ini masih dalam proses mendapatkan sertifikat lulus sensor dari pemerintah China sebelum tayang di bioskop.
Kemudian ada sutradara Jonathan Shen yang berencana membuat film drama dengan latar belakang bencana tsunami Aceh.
"Kami berharap tahun depan sudah bisa dilakukan syuting yang bertepatan dengan peringatan 15 tahun tsunami," ujarnya.
Jonathan juga sedang membutuhkan mitra lokal untuk mewujudkan film yang biaya produksinya diperkirakan mencapai 30 juta dolar AS itu.
Menanggapi hal itu, Deputi Pemasaran Bekraf Joshua PM Simandjuntak berjanji akan membantu para sutradara tersebut dalam merealisasikan proyek tersebut, termasuk mencarikan mitra lokal.
"Terkait buruknya pelayanan di bandara, kami juga akan sampaikan kepada pihak terkait," katanya.
Ia juga berterima kasih kepada ketiga sutradara yang ditemui secara terpisah itu atas masukan yang telah diberikan.
Dalam kesempatan itu pula, Bekraf menawarkan lima lokasi pembuatan film di Indonesia kepada para sutradara di China.
Kelima lokasi pembuatan film tersebut adalah Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bojonegoro, Kota Yogyakarta, Kota Bandung, dan Kabupaten Siak, Riau.