icon-category Health

Suzuki Indonesia Belum Berani Lawan Yamaha R25 Cs

  • 12 Oct 2018 WIB
Bagikan :

Kelahiran GSX150 Bandit diduga jadi salah satu alasan Suzuki Indonesia tidak mau meramaikan pasar sepeda motor sport fairing 250cc. Fokus mengembangkan produk itu dianggap lebih 'menguntungkan', ketimbang menjual model keluarga GSX bermesin 250cc.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Departemen Penjualan dan Pemasaran Suzuki Indomobil Sales (SIS) divisi roda dua Yohan Yahya pasca melihat pergerakan para kompetitor yang punya model sport fairing mesin seperempat liter, yaitu Kawasaki Ninja 250, Honda CBR250RR, dan paling baru Yamaha New R25.

"Kami yang kecil-kecil saja dulu. Ya fokus kami ke 150cc (GSX150 Bandit) sekarang," kata Yohan melalui pesan singkat, Jumat (12/10).

Di kelas 150cc, Suzuki saat ini punya empat model, yaitu GSX-R 150, GSX-S 150, GSX150 Bandit, dan Satria F150. Yohan belum dapat berkomentar banyak mengenai niat Suzuki memperkenalkan model 250cc.

Di Indonesia bisa dibilang motor sport fairing 250cc cukup diminati masyarakat. Berdasarkan data wholesales Januari - Juni 2018 milik Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), pemimpin kelas itu adalah Ninja 250 dengan penjualan 6.121 unit.

Di belakang Ninja 250 ada CBR250RR dengan catatan penjualan 1.307 unit, kemudian model lama R-25 sebanyak 733 unit.

Suzuki Belum Berani Lawan Yamaha R25 CsSuzuki GSX150 Bandit dijual Rp26 juta. (Foto: CNN Indonesia/Febri Ardani)

Belum Percaya Diri

Di luar pasar Indonesia, Suzuki diketahui punya model GSX 250R yang telah dijual Jepang dan Eropa. Model ini punya mesin 250cc 2-silinder yang menyemburkan 25 Ps (24 tenaga kuda) dan torsi 23,40 Nm.

Kepala Bagian Marketing divisi roda dua SIS Banggas Pardede sempat menyatakan bahwa pihaknya belum percaya diri memposisikan GSX250R di antara Ninja 250, CBR250RR, dan R25.

Hal tersebut ditambah juga dengan total penjualan Suzuki yang kini memang masih jauh berada di bawah para kompetitornya tersebut.

"Saya belum bisa pastikan. Karena apa? Suzuki itu tidak punya kemewahan untuk buat salah. Kami tahu diri posisi market share seperti apa, jadi kami harus pintar melihat celah pasar," ujar Banggas.

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini