Syahrini, Reino Barack, dan Tren Pernikahan Privat
-
Penyanyi yang kerap berdandan nyentrik, Syahrini, dikabarkan telah menikah dengan Reino Barack pada 27 Februari 2019 di Masjid Tokyo Camii, Jepang. Masjid tersebut merupakan properti milik keluarga Reino. Sebelumnya, Maia Estianty dan Irwan Mussry juga melakukan upacara pernikahan di masjid ini.
Sejak sebelumnya, tak ada keterangan apa pun yang dikeluarkan Syahrini maupun Reino tentang pernikahan mereka. Demikian pula pernikahan Maia-Irwan yang terkesan tertutup rapat dan minim publikasi.
Pernikahan privat menjadi tren di kalangan selebritas Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Selain keduanya, langkah serupa juga ditempuh pasangan Dimas Anggara-Nadine Chandrawinata serta Chicco Jerikho-Putri Marino yang sama-sama menikah pada 2018.
Konsep pernikahan privat sebetulnya bukanlah barang baru. Artis-artis di luar negeri sudah lebih dulu menerapkannya. Pada awal tahun ini, misalnya, sebagaimana diwartakan E! News, ada pasangan Miranda Lambert-Brendan McLoughlin yang melangsungkan pernikahan secara privat. Pernikahan privat juga dipakai oleh pasangan Miley Cyrus-Liam Hemsworth pada Natal tahun lalu.
Dalam artikel yang dipublikasikan The New York Times dijelaskan bahwa opsi pernikahan privat dipakai para pesohor untuk menghindari intaian paparazzi. Biasanya, artis-artis ini memilih lokasi yang sulit dijangkau. Di Tanah Air, contoh jelasnya ada pada pasangan Nadine-Dimas yang menjadikan biara di Tiger's Nest, Bhutan, sebagai tempat saksi mengikat janji suci.
Agar kesan "privat" kian terasa, para selebritas hanya mengundang tamu dalam skala yang terbatas. Marcy Blum, wedding planner di negeri Paman Sam, mengatakan kepada The New York Times bahwa para selebritas dianjurkan mengundang tak lebih dari 100 tamu. Tamu undangan juga harus dipastikan tak membocorkan acara pernikahan ke pihak lain.
Howard Stern, salah seorang tamu undangan di pernikahan Jennifer Aniston-Justin Theroux, mengungkapkan sedikit lelucon bahwa hadiah terbaik untuk kedua pengantin adalah menutup rapat-rapat mulut.
“Aku bahkan takut membicarakan pernikahan itu [Aniston-Theroux], karena semua orang diminta merahasiakannya,” ujar pembawa acara kelahiran 1954 ini.
Layak Dipertimbangkan
Konsep pernikahan privat tak sebatas berlaku untuk kalangan selebritas. Dalam artikel yang diterbitkan Brides, konsep pernikahan privat bisa diterapkan untuk semua kalangan yang ingin hari pernikahannya menjadi lebih sakral.
Reverend Judith Johnson dalam The Wedding Ceremony Planner: The Essential Guide to the Most Important Part of Your Wedding Day (2005) menjelaskan konsep pernikahan privat mampu meningkatkan keintiman antara mempelai dan orang-orang terdekat mereka, baik keluarga maupun sahabat.
Dengan pernikahan privat, terang Reverend, para tamu undangan dapat terlibat aktif dalam perayaan. Pendek kata, semakin sedikit tamu yang dihadirkan, pesta akan semakin intim.
Selain faktor keintiman, pernikahan privat juga bisa dipilih karena alasan penghematan anggaran, sebagaimana ditulis Todd Outcalt dalam bukunya berjudul Beautiful Wedding on Any Budget (2009). Dengan pernikahan privat, pengantin tak perlu mengeluarkan banyak dana untuk keperluan gedung, dekorasi, serta konsumsi.
Mengundang keluarga dan sahabat terdekat, terang Todd, memudahkan pengantin untuk mencari tempat resepsi. Karena jumlahnya sedikit, pengantin bisa meminjam ruang pertemuan milik tempat kerja atau organisasi maupun gedung yang menawarkan sewa ruang sekaligus kebutuhan katering.
Pernikahan dengan tamu undangan yang terbatas pun dapat memangkas bujet akomodasi, terutama penginapan, sebab pengantin bisa menginapkan mereka di rumah. Apabila dianggap tak memungkinkan, pengantin bisa menyewa satu tempat untuk seluruh tamu undangan. Karena berasal dari lingkaran terdekat, besar kemungkinan mereka saling mengenal.
Cara Tepat Menghindari Omongan Orang
Mengundang terlalu banyak orang di hari pernikahan bisa jadi membuat pengantin luput dengan satu-dua nama dalam daftar tamu undangan. Maka dari itu, seperti ditulis dalam artikel “7 Reasons to Have a Teeny, Tiny Wedding” yang dipublikasikan Cosmopolitan, pesta kecil bisa menjadi solusi.
Jika ada teman yang kesal karena tak diundang ke hari pernikahan Anda, tentu Anda bisa berkilah, “Ini hanya pernikahan kecil!”
Tak hanya itu, menurut artikel Brides, konsep pernikahan privat bisa membuat pengantin menjadi diri sendiri. Dengan mengundang banyak orang, pikiran Anda mungkin bakal sumpek dengan kekhawatiran jika tak bisa memenuhi ekspektasi tamu.
Dengan hanya mengundang orang terdekat, Anda bisa memilih gaun pengantin yang membuat nyaman tanpa takut menjadi bahan pergunjingan. Bahkan dalam artikel yang ditulis The New York Times, Anda disarankan tidak membuat pesta pernikahan demi kebahagiaan teman Anda.
Alasannya: jika Anda menyelenggarakan pesta pernikahan yang besar, Anda terdorong untuk menuruti isi kepala banyak orang. Apalagi Anda tak mungkin memenuhi hal itu sendiri. Perlu bantuan orang lain untuk mengatur hari bahagia Anda.
Baca juga artikel terkait PERNIKAHAN atau tulisan menarik lainnya Widia Primastika