Menanggapi kebocoran ini, ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia) menegaskan tidak ada akses mencurigakan di seluruh operator seluler terkait kebocoran data ini.
Sang hacker membalas pesan Kominfo ini lewat akunnya di situs Breached.to. Pesannya hanya satu kalimat, tapi cukup savage dan sangat berani
Hingga saat ini, Kominfo sendiri belum memberikan penjelasan mengenai dari mana kebocoran data ini dimulai. Namun sumber-sumber ini bisa jadi berasal dari Dukcapil,dan operator seluler sebagai penyelenggara dan pengumpul data masyarakat.
Sebanyak 1.304.401.300 baris dengan total ukuran mencapai 87 GB dijual seharga USD50 ribu atau lebih dari Rp700 juta rupiah. Hacker menjualnya menggunakan mata uang kripto. Jika sudah begini, korban harus minta tanggung jawab ke siapa?
Fitur-fitur Huawei Band 9, Cocok Buat Kalian yang Hobi Renang
Rookie MotoGP Pedro Acosta Bikin Bos Ducati Kewalahan, Ini Alasannya
Suzuki Mau Tambah Produk Mobil Hybrid di Indonesia?
Vespa World Days 2024 Digelar di Italia, Indonesia Ikut Hadir!
Kembaran Poco F6 Dirilis, Harganya Mulai Rp4,4 Jutaan
Honda Kenalkan Mobil Listrik Baru di China Ketimbang Indonesia
Fitur Filter Chat WhatsApp Bakal Pisahkan Chat yang Belum Dibaca Nih
Toyota Fortuner Hybrid Diluncurkan, Makin Badak Makin Irit
Apa itu RAM Virtual, Beneran Dongkrak Performa Smartphone?
Nostalgia dengan Toyota Starlet yang Akan ‘Disulap’ jadi Mobil Listrik
TikTok Notes, Aplikasi Baru Saingan Instagram Tapi Mirip Pinterest