Pakar siber membagikan pandangannya terkait alasan hingga tujuan kenapa situs-situs ini menyasar situs pemerintahan dan juga situs pendidikan di Indonesia semenjak tahun 2022 lalu.
Kejadian peretasan ini bukan satu atau dua kali terjadi, bahkan sering. Seakan tak belajar dari kesalahan, sistem keamanan siber Indonesia masih dengan mudahnya diretas hacker yang entah kenapa ‘caper’ ke masyarakat Indonesia. Kalau begini terus, Pemerintah harus melakukan apa?
Sebanyak 1.304.401.300 baris dengan total ukuran mencapai 87 GB dijual seharga USD50 ribu atau lebih dari Rp700 juta rupiah. Hacker menjualnya menggunakan mata uang kripto. Jika sudah begini, korban harus minta tanggung jawab ke siapa?
Menepis kekhawatiran pengguna, Telkom (IndiHome) menegaskan kalau 26.730.797 data yang mengatasnamakan IndiHome merupakan data yang tidak valid. Lalu, bagaimana menurut pengamat mengenai kebocoran data yang diduga terjadi pada IndiHome?
Melihat kejadian ini, pengamat siber, Alfons Tanujaya mengatakan bahwa kemungkinan besar sisi server yang jebol karena yang diakses adalah data dari belasan komputer.
Fitur-fitur Huawei Band 9, Cocok Buat Kalian yang Hobi Renang
Rookie MotoGP Pedro Acosta Bikin Bos Ducati Kewalahan, Ini Alasannya
Suzuki Mau Tambah Produk Mobil Hybrid di Indonesia?
Vespa World Days 2024 Digelar di Italia, Indonesia Ikut Hadir!
Kembaran Poco F6 Dirilis, Harganya Mulai Rp4,4 Jutaan
Honda Kenalkan Mobil Listrik Baru di China Ketimbang Indonesia
Fitur Filter Chat WhatsApp Bakal Pisahkan Chat yang Belum Dibaca Nih
Toyota Fortuner Hybrid Diluncurkan, Makin Badak Makin Irit
Desain Spesial Redmi Note 13 Pro+, Khusus Buat Xiaomi Fan Indonesia
Di Indonesia Melimpah, Mobil China Malah Terancam Diblokir di AS
10 HP Android Paling Kencang Sedunia, Banyak Dijual di Indonesia
Axioo Berdayakan 100+ SMK di Indonesia Jadi Service Center Bantuan