Sponsored
Home
/
News

Tak Bisa Modal Dengkul, Cicil Rumah Juga Perlu Putar Otak

Tak Bisa Modal Dengkul, Cicil Rumah Juga Perlu Putar Otak
Preview
Galih Gumelar30 June 2018
Bagikan :

Bank Indonesia (BI) membebaskan uang muka untuk masyarakat yang ingin mencicil rumah pertama. Ini berarti, Anda tidak lagi membutuhkan uang setoran di awal untuk mendapatkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank incaran.

Namun demikian, patut diingat, niat Anda mencicil rumah saja tak cukup untuk mulai mengajukan KPR. Anda harus memutar otak mengatur strategi pendapatan dan pengeluaran agar beban mencicil tak memberatkan di kemudian hari.

Maklum, mencicil rumah dengan skema KPR berarti ada bunga yang harus Anda bayar di setiap angsuran. Apalagi, harga rumah saat ini terbilang tidak murah. Selain itu, KPR juga berjangka waktu panjang, bahkan bisa sampai 20 tahun.

Jangan sampai pengalaman Dika Eka Putra juga Anda alami. Pria 26 tahun itu sempat memutuskan untuk memanfaatkan fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dari bank, namun kemampuannya mencicil ternyata hanya bertahan selama delapan bulan. Hal itu dikarenakan penghasilannya tak tersisa untuk menutup cicilan dan segala kebutuhannya.


Menurut Perencana Keuangan Tatadana Consulting Tejasari Assad, mengajukan KPR ke bank memang harus bermodal nekat. Namun, nekat yang dimaksud tentu bukan berarti hanya modal dengkul.

Artinya, Anda harus memutar otak juga memulai KPR. Ia menyarankan untuk realistis dalam memilih harga rumah yang sesuai kantong. Perlu diketahui, bank menerapkan maksimal cicilan 30 persen dari penghasilan bulanan. Kemudian, angka itu dihitung dengan gaji pokok di masa awal bekerja dan dikalikan dengan tenor yang diinginkan.

Misalnya, gaji Dika saat masa di awal kerja dulu adalah Rp6 juta per bulan. Dengan cicilan sepertiga dari gaji, cicilan maksimum yang bisa disetor adalah Rp2 juta.

Lalu, jangka waktu dipasang 15 tahun. Menggunakan kalkulasi tersebut, berarti harga rumah yang bisa diambil maksimal senilai Rp360 juta.

"Bagus sekali kalau setelah kerja bisa langsung mulai cicil KPR. Tidak perlu mengkhayal beli rumah mahal-mahal, mulai dulu saja dengan rumah yang murah. Mulai dulu dengan apa yang dimiliki," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.


Toh
, sambung Tejasari, ada banyak manfaat dari mencicil. Yaitu, melatih disiplin untuk menyelesaikan kewajiban. Manfaat lain, yaitu efektif dalam menimbun harta ketimbang menabung di bank.

Selain itu, rumah merupakan aset yang pertumbuhan nilainya jauh lebih tinggi dibanding kenaikan bunga kreditnya. Ini sekaligus berarti investasi rumah lebih menarik ketimbang memarkir duit Anda untuk membeli kendaraan bermotor.

Apalagi, harga mobil dan motor setiap tahunnya mengalami penurunan nilai guna (depresiasi), sehingga harga jualnya akan lebih murah jika dijual kembali.

"Jadi masyarakat ini dipaksa mencicil untuk mendapatkan aset, seharusnya jangan takut. Rumah ini kan investasi yang bagus sekali," jelasnya.


Sementara, Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto memiliki siasat lain agar cicilan KPR tetap lancar meski keuangan tengah seret. Yaitu, menimbun dana cadangan dengan jumlah tiga kali lipat dari konsumsi bulanan sebelum memulai KPR.

Sehingga, jika nanti ada hal tidak terduga terkait penghasilan, maka dana cadangan itu bisa digunakan untuk membayar cicilan KPR. "Uang jaga-jaga ini sangat penting agar cicilan tidak kendor," terang dia.

Masyarakat, lanjut dia, juga perlu memahami bahwa KPR adalah produk paling realistis dalam mendapatkan rumah. Namun, masyarakat juga harus paham bahwa mereka memperjuangkan sesuatu yang bisa bernilai tinggi di masa depan.

"Yang perlu diperhatikan kini adalah bagaimana cara kita mencicil rumah. Ada tiga hal yang perlu jadi perhatian sebelum mencicil, yakni dana cadangan, cicilan tak boleh lebih dari 30 persen penghasilan, dan pastikan value lokasi tinggi, sehingga pertumbuhan nilai asetnya lumayan," pungkasnya.

Berita Terkait

populerRelated Article