Tak Buruk, Rasa Bosan Juga Punya Manfaat Positif
Rasa bosan yang menerpa menjadi hal lumrah di zaman kiwari. Sebagaimana disebutkan pemikir-pemikir abad ke-19, bosan adalah respons dari situasi industrial masa kini.
Rutinitas harian dan pekerjaan yang terus bertambah pada akhirnya akan memuncak di kepala dan menimbulkan rasa penat.
Mengutip Psychology Today, secara psikologis, bosan diartikan sebagai keadaan yang sangat tidak menyenangkan atas gairah yang belum terpenuhi.
Ragam alasan yang mendorongnya bersifat internal. Seringkali alasan itu berbentuk rendahnya motivasi atau kurangnya konsentrasi. Sementara dari faktor eksternal, tak adanya stimulus atau tidak mendukungnya lingkungan sosial kerap disalahkan akan timbulnya rasa bosan.
Lihat juga:Survei Ungkap Milenial Betah Jadi Jomlo |
Rasa bosan seolah jadi hantu yang menakutkan. Namun, di balik persepsi menakutkan itu, bosan juga memiliki sejumlah manfaat.
Kebosanan sesungguhnya bisa menjadi pengingat seseorang atas sesuatu yang seharusnya dilakukan. Bosan ibarat colekan yang bisa saja membawa Anda pada sebuah perubahan dan gagasan yang lebih baik.
Bosan adalah proses alam yang pasti dialami setiap manusia. Berikut mengutip Elite Daily, beberapa pakar psikologi bicara soal manfaat bosan.
1. Mengajarkan banyak hal tentang kehidupan
Merasa bosan tak hanya membuat Anda tak henti-hentinya melamun. Psikolog Doreen Dodgen-Magee mengatakan bahwa kebosanan membutuhkan toleransi dalam banyak hal.
Ketika Anda dapat melewatinya dengan baik, maka itu menjadi satu kemampuan anyar yang Anda miliki untuk mengurangi rasa cemas. Selain itu, melewati rasa bosan juga menjadi kekuatan seseorang untuk mengembangkan kemampuannya dalam menghargai diri sendiri.
2. Memberi waktu lebih banyak
Rasa bosan pasti mengambil beberapa waktu yang Anda miliki. Artinya, Anda sebenarnya memiliki waktu yang banyak.
"Ini dapat mengarah pada peningkatan kualitas hidup yang hebat," ujar psikolog David Barbour.
Barbour menyarankan Anda untuk memikirkan kebosanan sebagai waktu luang yang dapat Anda habiskan dengan banyak cara. Entah itu terlibat dalam proyek kreatif, membaca buku baru, atau apa pun.
3. Meningkatkan imajinasi
Menjadi bosan berarti membiarkan imajinasi berjalan lebih liar.
"Orang tua sering berpikir bahwa mereka harus menjadi penghibur saat si buah hati dilanda bosan. Namun, orang tua harus melakukan sebaliknya," ujar psikolog Kayla P'Neill.
Apakah Anda masih ingat kebiasaan bermain dengan teman khayalan saat kecil? Menurut O'Neill, penting untuk mempertahankan kebiasaan-kebiasaan tersebut saat usia dewasa demi memicu kreativitas.
Lihat juga:Kenakan Baju Pasangan Terbukti Kurangi Stres |
4. Membantu memproses emosi yang kompleks
Bosan berarti Anda harus melakukan sesuatu, apa pun itu. Bosan juga perkara mengambil kendali. Artinya, Anda dituntut untuk menemukan solusi dan ide untuk menentukan apa yang harus Anda lakukan.
Psikolog Katie Leikam mengatakan bahwa bosan menjadi kesempatan paling sempurna bagi Anda untuk memproses emosi.
Kebosanan, kata Leikam, mengajarkan Anda untuk merasa nyaman dan percaya diri dalam mengatasi berbagai emosi. "Itu adalah keterampilan yang patut dipelajari," ujarnya.