Tech Winter Belum Usai, Ini Deretan Startup yang Lakukan PHK di 2023
Ilustrasi foto: Vescha Permata/Uzone.id
Uzone.id – Walau tidak seburuk tahun 2022, ternyata pemangkasan karyawan di Indonesia masih berlanjut di beberapa perusahaan termasuk startup Indonesia selama 2023 ini.
Menurut Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), sepanjang semester awal 2023 ini terdapat 26 ribu lebih karyawan yang mengalami pemangkasan perusahaan.Di lingkup startup, kondisi ekonomi dan penyesuaian bisnis menjadi alasan beberapa startup ini memangkas karyawan mereka. Kurang lebih ada 8 startup di Indonesia yang melakukan pemangkasan karyawan hingga pertengahan 2023 ini.
Berikut beberapa startup Indonesia yang melakukan pemangkasan karyawan pada tahun 2023 ini.
OLX
Akhir Januari lalu, situs jual-beli online OLX di Indonesia kabarnya telah melakukan pengurangan karyawan di Indonesia.
Kurang lebih 300 karyawan dari 1.000 karyawan di Indonesia akan terdampak PHK ini. Selain melakukan pengurangan jumlah karyawan, OLX juga berencana untuk menjual bisnis otomotif mereka di Indonesia karena penjualan yang cenderung tidak ramai.
Tak hanya di Indonesia, OLX juga dikabarkan akan memangkas sekitar 15 persen karyawan mereka di seluruh dunia.
Setelah pemangkasan dan penutupan bisnis ini, OLX kemudian akan mengubah arah bisnis mereka, yang dari awalnya merupakan B2C atau bisnis ke konsumen, beralih secara perlahan menjadi konsumen ke bisnis (C2B) dan bisnis ke bisnis (B2B).
Moladin
Usai OLX, e-commerce jual beli mobil Moladin juga memangkas jumlah karyawan mereka di Indonesia. Kabar ini muncul pada awal Februari 2023.
Moladin diperkirakan memangkas sebanyak 360 karyawan mereka, atau sekitar 11 persen dari keseluruhan karyawannya.
Dikutip dari Tech in Asia, pemangkasan karyawan ini dilakukan untuk meningkatkan keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
Zenius
Setelah 2 kali melakukan pemangkasan, startup pendidikan Zenius kembali melakukan pemangkasan karyawan di awal tahun 2023 ini.
“Setelah menghapus tanda namanya dari gedung beberapa minggu lalu, hari ini Zenius mengumumkan pemangkasan 36 karyawan dari jumlah 120 karyawan, sebagian besar yang dipangkas adalah tim teknologi,” tulis akun @ecommurz.
Menanggapi kabar ini, Zenius pun buka suara. Perusahaan mengatakan kalau keputusan ini diambil karena iklim ekonomi yang saat ini dinilai menciptakan tantangan untuk startup di seluruh dunia.
“Zenius harus menyelaraskan dan memprioritaskan ulang organisasi untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang,” ungkap perusahaan dalam pernyataan resmi yang diterima Uzone.id beberapa waktu lalu.
Selain mengurangi jumlah karyawan, Zenius juga melakukan pengoptimalan di semua aspek bisnis untuk meningkatkan efisiensi.
Shopee
E-commerce raksasa Shopee juga melakukan efisiensi karyawan pada tahun 2023 ini tepatnya pada bulan Maret 2023.
Shopee melakukan pemangkasan karyawan pada sejumlah karyawannya yang berbasis di Jakarta, Jogjakarta dan juga Solo. Pihak perusahaan pun menyatakan kalau PHK ini dilakukan sebagai bentuk penyesuaian untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Shopee enggan menyebutkan angka pasti terkait jumlah karyawan yang terdampak, namun juru bicara menyebutkan kalau efisiensi ini berdampak pada sebagian kecil dari karyawan perusahaan.
GoTo
GoTo juga melakukan pemangkasan karyawan pada bulan Maret 2023, langkah penyesuaian ini mempengaruhi sekitar 600 posisi dalam ekosistem GoTo.
Mengenai alasan pemangkasan tersebut, induk perusahaan Gojek dan Tokopedia menjelaskan kalau perusahaan perlu melakukan sejumlah penyesuaian untuk memperkuat operasional perusahaan.
Salah satu penyesuaian tersebut adalah konsolidasi sejumlah bisnis dan tim untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping dan siap menanggapi permintaan pasar.
Grab
Lanjut ke Grab, perusahaan ride hailing ini juga melakukan pemangkasan karyawan pada Juni 2023. Putaran PHK ini berdampak ke 1.000 karyawan mereka atau 11 persen dari keseluruhan karyawan.
Dalam sebuah surat yang disampaikan oleh CEO Grab, Anthony Tan mengatakan kalau pemangkasan ini jadi yang paling besar bagi Grab semenjak adanya pandemi.
Anthony mengatakan kalau strategi ini dilakukan untuk mengelola kembali keuangan di perusahaannya dan memastikan kalau layanan mereka lebih terjangkau dalam jangka yang panjang.
Qoala
Pada 31 Juli 2023 lalu, startup insurtech asal Indonesia, Qoala mengatakan telah memberhentikan sebanyak 80 karyawannya di Indonesia dan Malaysia.
Sebagai informasi, Qoala sendiri merupakan perusahaan teknologi asuransi (insurtech) yang hadir di 3 negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Thailand dan Malaysia.
Pihak Qoala mengatakan kalau pemangkasan karyawan ini diperlukan untuk meningkatkan sinergi mereka di setiap departemen dan unit bisnisnya. Startup ini juga mengungkapkan kalau keputusan pemangkasan ini didorong oleh tinjauan selama 2 tahun terhadap struktur organisasi mereka.
Bukalapak
Terbaru, pada bulan Agustus ini e-commerce Bukalapak kembali melakukan pemangkasan karyawan dimana pemangkasan ini dilakukan semenjak akhir Juli lalu di beberapa divisi perusahaan. Staf yang terdampak berasal dari divisi customer service, mitra bisnis, dan tim produk dan teknik.
Alasan pemangkasan ini dilaporkan karena perusahaan hendak melakukan optimalisasi operasional.
Tidak disebutkan berapa banyak karyawan yang terdampak dari putaran PHK kali ini. Bukalapak pun tidak secara langsung mengkonfirmasi adanya pemangkasan ini, namun dalam keterangan resminya, perusahaan menyebut senantiasa melakukan evaluasi dan selalu ada ‘tantangan’ dalam pelaksanaannya.