Home
/
News

Teka-teki Planet Tertua di Tata Surya Akhirnya Terungkap

Teka-teki Planet Tertua di Tata Surya Akhirnya Terungkap
Aditya Panji20 June 2017
Bagikan :

Jupiter tidak hanya menjadi planet terbesar di sistem tata surya, tetapi juga yang paling tua. Penemuan ini terungkap dalam studi terbaru dari tim peneliti Lawrence Livermore National Laboratory di California, AS, dan Universitas Munster di Jerman.

Dalam publikasinya di situs Lawrence Livermore National Laboratory pada Senin, (12/6), kelompok ilmuwan tersebut menyimpulkan bahwa inti Jupiter sudah berukuran 20 kali lebih dari Bumi, tercipta dalam waktu 1 juta tahun setelah tata surya terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu.

"Jupiter adalah planet tertua di tata surya, dan inti padatnya terbentuk dengan baik sebelum gas nebula surya mereda, konsisten dengan model pertumbuha inti untuk pembentukan planet raksasa," kata Thomas Kruijer kepala penulis makalah.

Sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, sistem tata surya terbentuk dari kepulan gas dan debu yang sangat besar. Matahari terbentuk lebih dahulu, dengan kemudian disusul planet-planet yang diakumulasikan dari bahan sisa yang berputar mengelilingi bintang yang baru lahir.

Para periset mencatat formasi dan pertumbuhan Jupiter dengan menganalisis umur meteorit besi yang jatuh ke Bumi. Usia ini ditentukan dengan mengukur kelimpahan molibdenum dan isotop tungsten.

Penelitian ini menunjukkan bahwa meteorit berasal dari dua "reservoir" berbeda yang terpisah secara spasial selama 2 juta sampai 3 juta tahun, dimulai sekitar 1 juta tahun setelah tata surya tercipta.

Preview


Kruijer dan timnya berspekulasi bahwa inti Jupiter harus 20 kali lebih masif dari Bumi untuk menjaga agar kedua reservoir tidak tercampur. Jadi hasilnya menunjukkan bahwa raksasa gas yang baru lahir itu sudah besar dalam 1 juta tahun pertama sejarah tata surya.

Tingkat pertumbuhan Jupiter melambat setelahnya. Planet besar itu tidak mencapai 50 massa Bumi sampai minimal 3 juta sampai 4 juta tahun setelah formasi matahari. Berat Jupiter sendiri saat ini diperkirakan 318 kali lebih masif dari Bumi.

"Pengukuran kami memperlihatan pertumbuhan Jupiter dapat diberi tanggal dengan menggunakan warisan genetik dan waktu pembentukan meteorit yang berbeda," tambah Kruijer.


populerRelated Article