Telkom ‘Diramal’ Terus Tumbuh hingga Akhir 2022
Foto: Telkom Indonesia
Uzone.id – Kinerja Telkom Indonesia diprediksi masih akan cerah hingga akhir 2022. Kira-kira seperti apa 'ramalan' perusahaan yang mengindikasikan terus tumbuh sampai akhir tahun?
Hans Tantio, Equity Research Analyst Indo Premier Securities mengatakan kalau dari segala matriks Telkom masih akan bertumbuh hingga akhir tahun."Kinerja perusahaan tahun ini masih bagus, seperti yang diketahui, secara konsolidasi di industri juga baik, terefleksi dengan semuanya masih bertumbuh," kata Hans melalui pernyataannya yang diterima Uzone.id.
Selama pandemi, saham-saham telekomunikasi diketahui cukup bertumbuh, namun menurut Hans, dengan adanya pandemi Covid-19 maupun tidak, Telkom akan terus bertumbuh.
"Penggunaan data usage dan growth itu selalu tumbuh, biasanya setelah mencapai titik tertentu di kuartal ini menjadi basis yang masih akan tumbuh lagi, bisa dikatakan penggunaannya dan akan stabil," lanjut Hans.
Selain itu, Hans juga menyebutkan kalau langkah Telkomsel sebagai anak usaha Telkom melakukan inovasi sinergi dengan GoTo adalah langkah yang tepat.
Menurut Hans, investasi yang dilakukan sejak 2020 ini menciptakan banyak sinergi dan paket-paket untuk mitra driver dan juga UMKM sendiri.
Baca juga: Wow! Telkom jadi BUMN Pertama Kantongi Sertifikasi 'Great Place to Work'
"Dengan adanya sinergi ini, penetrasi ke pengguna Telkomsel jadi meningkat, bisa dibilang misal mitra Gojek ada 2,5 juta orang dan ini tentu saja positif untuk Telkom," jelas Hans lagi.
Di sisi lain, Hans mengungkapkan kalau Telkom harus mewaspadai kondisi makro saat ini meski ekspektasi Telkom mulai tercapai.
Dari pandangan Hans, saat ini banyak guncangan pada makro ekonomi karena The Fed tengah terus menaikan suku bunga untuk menekan inflasi.
Menurutnya saham itu sebab-akibat, meski fundamental baik, harus mewaspadai guncangan-guncangan ekonomi.
Telkom melaporkan laba bersih sebesar Rp6,12 triliun pada periode tiga bulan pertama 2022, naik tipis 1,7 persen dari Rp6,01 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada 10 Mei 2022, pendapatan tercatat mencapai Rp35,2 triliun, naik 3,7 persen dari Rp33,9 triliun pada kuartal yang sama tahun lalu.
Laba bersih per saham juga tercatat naik tipis menjadi Rp61,76, dari sebelumnya Rp60,71 pada kuartal I/2021.
“Selama triwulan pertama tahun 2022, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan positif sebesar 3,7 persen YoY dalam Pendapatan, dengan EBITDA dan Laba Bersih tumbuh sebesar 3,1 persen dan 1,7 persen YoY, masing-masing," ungkap manajemen Telkom dalam info memo.
Baca juga: Telkom Raup Pendapatan Rp35,2 Triliun di Q1 2022
EBITDA tercatat Rp19,39 triliun pada kuartal I-2022, dibandingkan dengan Rp18,81 triliun pada kuartal I-2021.
"IndiHome terus menjadi mesin pertumbuhan kami dengan membukukan Pendapatan sebesar Rp6,9 triliun atau tumbuh sebesar 7,9 persen YoY, didukung oleh total pelanggan 8,7 juta dan ARPU yang relatif stabil selama periode tersebut," tutur manajemen.
Selain itu, Bisnis Digital Telkomsel terus tumbuh sehat dengan pertumbuhan trafik data 19,2 persen YoY dan kontribusinya mencapai 80 persen dari total pendapatan Telkomsel.
Penurunan harga saham PT Goto Gojek Tokopedia yang signifikan membuat Telkom harus membukukan unrealized loss atau kerugian yang belum terealisasi hingga Rp811 miliar.
Namun menurut Hans kerugian yang belum terealisasi itu tidak ada efek kepada kinerja perseroan pada jangka menengah.
"Ini non-cash item, ini biasanya di Telco lihatnya EBITDA, ini item di bawah EBITDA. Ini non-cash item tidak akan mengganggu kinerja sama sekali, ini hanya masalah akuntansi semata," tutup Hans.