Sponsored
Home
/
Health

Terbukti, Lebih Produktif Kerja di Kafe Daripada di Kubikel Kantor yang Membosankan

Terbukti, Lebih Produktif Kerja di Kafe Daripada di Kubikel Kantor yang Membosankan
Preview
Andisa Shabrina29 November 2017
Bagikan :

Kebanyakan perusahaan mewajibkan setiap karyawannya untuk bekerja penuh waktu 8 jam di dalam ruangan. Namun beruntunglah bagi Anda para pekerja lepasan yang bisa bekerja di manapun sesuka hati. Kafe adalah pilihan favorit bagi banyak orang untuk bekerja dan menyelesaikan tugas. Selain karena bikin nyaman, sebuah penelitian ternyata membuktikan bahwa Anda bisa lebih semangat kerja di kafe daripada di kubikel kantor. Bagaimana bisa? Berikut ulasannnya.

Lebih semangat kerja di kafe yang bising daripada di kubikel kantor

Produktivitas adalah kunci keberhasilan di tempat kerja. Namun sayang, kebisingan di tempat kerja – entah itu ajakan bergosip dari teman meja sebelah sampai suara berisik bos-bos rapat dan beradu pikiran di ruang sebelah – malah dapat membuyarkan konsentrasi.

Hal ini justru berbanding terbalik dengan temuan sebuah penelitian dari salah satu universitas di Jepang yang menyatakan bahwa Anda bisa lebih semangat kerja (maka dari itu akan lebih produktif) ketika bekerja di kafe yang berisik.

Penelitian ini dilakukan dengan membagi dua kelompok. Kelompok pertama diminta bekerja dalam suasana kantor, lengkap dengan latar belakang suara rekan kerja yang sedang ngobrol. Kelompok yang kedua diminta bekerja sambil ditemani latar belakang suara berisik yang tidak bermakna. Selama penelitian ini, reaksi otak setiap partisipan diamati dengan alat khusus untuk melihat bagaimana otak berusaha memproses suara atau mengabaikan suara-suara yang ada.

Hasilnya membuktikan bahwa latar belakang suara bising yang berasal dari obrolan rekan kerja dapat menurunkan konsentrasi dan membuat Anda lebih cepat suntuk. Penelitian ini juga menemukan bahwa bekerja di kantor, namun berusaha memblokir obrolan dengan mendengarkan musik juga tetap menurunkan produktivitas kerja. Sementara sebaliknya. Kebisingan tak berarti yang hadir di tengah-tengah kafe justru dilaporkan tidak terlalu mengganggu produktivitas kerja.

stres mencari kerja
Preview

Kenapa begitu?

Penelitian di atas menyimpulkan bahwa bekerja di kantor sambil mengobrol sangat tidak efektif ketimbang bekerja sendirian di kafe – walaupun dua tempat ini suasananya sama-sama berisik. Pasalnya, diskusi yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun gosip yang terjadi di kantor akan lebih mengalihkan perhatian dibandingkan percakapan dua orang asing yang tidak sengaja terdengar di kafe.

Saat Anda mendengar teman kerja Anda di kantor berdiskusi atau Anda diajak ngobrol, fokus Anda sepenuhnya akan teralih pada isi obrolan tersebut. Buyarlah konsentrasi dan niat Anda untuk menyelesaikan apa yang harus diselesaikan hari itu. Familiar dengan hal ini?

Begitu pula dengan suara alunan musik dari earphone Anda saat bekerja. Lirik dan melodi lagu yang sudah sangat Anda kenali malah “menjebak” otak untuk bernostalgia mengingat kenangan yang terkait dengan lagu tersebut atau malah memancing otak untuk mengingat kembali lirik yang terlupakan, agar bisa bersenandung ria.

Beda dengan kebisingan di sekitar Anda saat bekerja di kafe – suara orang yang memesan makanan, menelepon seseorang, atau bahkan mengobrol dengan teman sebangkunya. Ketika mendengar suara latar belakang yang sama sekali asing, otak secara tidak langsung bisa menyortir dan memblokir isi percakapan tersebut karena sama sekali tidak berhubungan dengan Anda maupun pekerjaaan Anda.

Sederhananya, suara latar belakang yang asing nan berisik di kafe dapat menjadi white noise darurat untuk Anda. White noise itu sendiri adalah kumpulan jenis suara berbeda dari berbagai frekuensi yang dapat “menutupi” suara-suara yang mengganggu konsentrasi selama bekerja.

The post Terbukti, Lebih Produktif Kerja di Kafe Daripada di Kubikel Kantor yang Membosankan appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article