Home
/
News

Terlalu Sulit, Soal Matematika Ini Bikin Siswa Selandia Baru Menangis

Terlalu Sulit, Soal Matematika Ini Bikin Siswa Selandia Baru Menangis

Nesia Qurrota A'yuni21 November 2017
Bagikan :

Predikat pelajaran tersulit selama masa sekolah sering dialamatkan pada matematika. Hal tersebut sama dengan apa yang dialami oleh siswa di Selandia Baru baru-baru ini. 

Menurut pemberitaan media Selandia Baru, The New Zealand Herald, soal matematika pada sebuah ujian akhir tahun membuat "para siswa menangis" lantaran frustasi tidak bisa mengerjakannya.

Sulitnya soal ujian matematika ini, para guru matematika sampai mengirim surat terbuka kepada Otoritas Kualifikasi Selandia Baru (NZQA). Surat tersebut berisi protes bahwa soal yang diberikan sangatlah sulit untuk kelas 10 dari National Certificate of Educational Achievement (NCEA).

Pada soal matematika untuk kelas 10 kemarin, siswa diharuskan mengetahui rumus persamaan kuadrat untuk menjawab salah satu pertanyaan yang ada. Sementara itu, persamaan kuadrat sendiri menurut guru-guru matematika baru diajarkan pada matematika di kelas 11.

Tapi, pihak NZQA tetap kukuh pada tes yang dibuatnya. Wakil Direktur Eksekutif NZQA, Kristine Kilkelly, mengatakan bahwa mereka tetap "percaya diri dengan kualitas ujian matematika itu".

Kegaduhan akibat soal matematika kemudian membuat Menteri Pendidikan Selandia Baru, Chris Hipkins, bertindak. Hipkins meminta laporan lengkap mengenai ujian matematika itu. Ia mengatakan bahwa tidak ada orang yang ingin melihat para siswa dan orang tuanya kecewa karena mengira soal ujian itu tidak adil.

Salah satu soal ujian matematika yang dipermasalahkan adalah gambar diagram ayunan tali dalam bentuk kurva parabolik. Siswa diminta menghitung jarak antara lubang di tempat duduk ayunan, seperti terlihat dari gambar ini:

Preview

Penulis surat terbuka kepada NZQA, guru matematika dari Sekolah Kapiti, Jake Wills, mengatakan siswa kelas 10 diharuskan tahu bagaimana menjawab pertanyaan ketika nilai yang ada dapat difaktorkan atau dipecah menjadi angka yang menghasilkan nilai saat dikalikan bersama. 

Tapi dalam soal yang diberikan, tidak ada pemfaktoran yang sederhana sehingga siswa diharuskan mengetahui rumusnya. "Itu harusnya untuk siswa tingkat dua," ungkap Wills.

Guru lain berkomentar bahwa soal tersebut berhasil membuat siswa mengabaikan semua hal yang mereka ketahui tentang bagaimana ayunan bekerja, dan mencatat bahwa kursi tersebut akan menarik tali ke bentuk U bukan parabola.

populerRelated Article