Home
/
Health

Ternyata Aerobik Bagus Buat Pria Lho

Ternyata Aerobik Bagus Buat Pria Lho

Redaksi Fitness For Men10 May 2017
Bagikan :

Istilah senam aerobik di Indonesia selalu dikonotasikan sebagai senam milik kaum wanita. Rasanya jadi kurang "macho" bila laki-laki ikut berkecimpung di dunia itu.

Gerakan-gerakan yang aduhai serta liuk-lekuk tubuhnya yang gemulai, menambah kental nuansa feminisme di dalamnya.

Tapi tunggu dulu, bung! Itu yang Anda kenal sebagai senam aerobik klasik selama ini. Tahukah anda bahwa senam aerobik saat ini sudah sangat berinovasi dan berevolusi sehingga tidak melulu gerakan-gerakan seperti dalam bayangan Anda selama ini saja? Sebut saja beberapa kelas senam yang disediakan oleh pusat-pusat kebugaran besar, seperti body combat, body pump, body jam, body vive, body step, zumba, power aerobic, hip-hop dan sederet nama lainnya.

Pada awalnya, istilah aerobik mulai diperkenalkan sekitar akhir tahun 60-an oleh seorang pakar kebugaran bernama Dr Kenneth Cooper. Dr Cooper mendefinisikan aerobik sebagai sebuah metode latihan jasmani yang dapat membuat jantung dan sistem pernapasan bekerja lebih optimal dalam rangka memenuhi kebutuhan oksigen tubuh yang meningkat akibat latihan tersebut.

Satu dekade kemudian, mulai muncul istilah senam aerobik yang dilakukan secara berkelompok dalam sebuah ruangan. Para peserta senam melakukan berbagai gerakan yang diperagakan oleh seorang instruktur senam di depan kelas, diiringi musik.

Satu sesi senam aerobik yang klasik terdiri atas pemanasan dan peregangan pada 5-10 menit pertama, diikuti dengan gerakan inti dengan intensitas yang semakin meningkat hingga tercapai denyut nadi yang diharapkan selama 20-30 menit, kemudian diikuti dengan pendinginan dan peregangan.

Banyak manfaat yang bisa didapat dengan melakukan senam aerobik secara teratur, seperti melancarkan sirkulasi darah sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan stroke, mencegah timbulnya diabetes dan mengontrol kadar kolesterol darah. Senam aerobik juga merupakan jenis olahraga weightbearing, artinya menyangga beban tubuh selama berolahraga, sehingga baik untuk memelihara kepadatan tulang agar tidak cepat keropos.

Selain itu, olahraga ini cocok dijalankan oleh orang yang ingin mengontrol berat badannya karena dapat membakar kalori cukup banyak. Namun tak hanya membakar kalori saja, kini senam aerobik juga diyakini dapat membentuk dan menguatkan otot-otot, misalnya saja pada kelas body pump yang memakai beban sebagai alat bantu.

Isu terbaru adalah: “Apakah benar senam aerobik bisa mencegah terjadinya kanker?” Banyak riset telah dilakukan untuk menyelidiki hal ini. Dan merujuk pada American Cancer Society, latihan aerobik yang teratur ternyata dapat mencegah timbulnya beberapa jenis kanker. Hal ini dapat terjadi karena latihan aerobik teratur dapat:

  1. Mencegah obesitas, salah satu faktor yang berperan pada terjadinya kanker.

  2. Meningkatkan metabolisme dan melancarkan pengeluaran toksin dalam tubuh kita.

  3. Membantu keseimbangan hormonal tubuh.

  4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Latihan aerobik yang dianjurkan tidak terbatas pada senam aerobik saja, namun segala jenis aktivitas aerobik dengan intensitas sedang sampai tinggi selama 30-45 menit per hari. Para pria yang alergi dengan gerakan-gerakan senam aerobik klasik dan mendambakan sesuatu yang bernuansa "maskulin", Anda bisa mulai mencoba beberapa pilihan kelas aerobik yang menggabungkan gerakan-gerakan martial arts dengan gerakan kardio senam aerobik, misalnya Tae Bo, Body Combat, Capoeira, dan Cardio Boxing.

Gerakan-gerakan eksplosif dalam martial arts seperti menendang dan memukul yang dilakukan dengan cepat dan bertenaga, dipadu dengan gerakan-gerakan aerobik yang ritmis dapat membakar kalori sekitar 500-800 kalori per sesi latihan. Bandingkan dengan senam aerobik biasa yang hanya membakar 300-400 kalori per sesi. Nyaris dua kali lipat lebih efektif dalam membakar lemak. Ditambah dengan koreografi gerakannya yang dinamis dan alunan musik yang menghentak penuh semangat, dijamin membuat Anda enjoy dan lupa waktu saat mengikuti kelas tersebut.

Narasumber : Dr. Veranika Darmidy, Sports Physician di Indonesia Sports Medicine Centre (ISMC).

populerRelated Article