Oh, Ternyata Ini yang Disebut Penyakit Orang Kaya
Penyakit asam urat sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia.
Dulu, penyakit ini juga disebut “penyakit para raja” atau "penyakit orang kaya"karena penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak.Kini, asam urat bisa menimpa siapa saja. Tak hanya para borjuis, kalangan marginal pun tak luput, baik tua maupun muda.
“Gangguan kesehatan ini dimulai dari proses pencernaan makanan yang berupa karbohidrat, protein, dan selulos dengan melalui proses kimia dalam tubuh untuk diubah menjadi tenaga. Bila terjadi penyimpangan dalam proses metabolisme, maka akan menyebabkan terjadinya kelebihan dan penumpukan asam urat dalam darah,” terang dr. Jro Made Maitriya, Sp. PD, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Angkatan Darat, Denpasar, Bali.
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan pada persendian dan pembuluh kapiler darah - terutama yang dekat dengan persendian. Akibatnya, apabila pensendian digerakkan akan terjadi pergesekan antar kristal-kristal tersebut sehingga menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa.
Penumpukan asam urat secara terus menerus pada persendian menyebabkan cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas sendi menjadi tidak berfungsi sehingga persendian sulit digerakkan.
“Demikian juga bila kristal asam urat mengendap pada pembuluh kapiler darah, saat kita bergerak, kristal-kristal asam urat akan tertekan ke dinding pembuluh darah kapiler sehingga ujung kristal yang runcing akan menusuk ke dinding pembuluh darah kapiler yang menimbulkan efek nyeri. Selain rasa sakit di persendian, asam urat juga menyerang ibu jari kaki, dapat membentuk tofi atau endapan natrium urat dalam jaringan di bawah kulit,” tambah dr. Made. Bahkan, saat ini banyak ditemukan kasus batu ginjal yang terjadi akibat tingginya asam urat dalam darah.
Zat penyebab asam urat (uric acid) adalah purin. Zat ini dapat berasal dari makanan yang kita konsumsi atau merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah.
Menurut Catherine Burt Driver, MD, dokter ahli penyakit dalam dan rematologi dari American Board of Internal Medicine dan anggota The American College of Rheumatology, seperti yang dirilis dalam medicinenet.com, purin adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup.
Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat ini, termasuk tumbuhan. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.
Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh.
Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah terlalu banyak konsumsi bahan makanan tinggi kandungan purin. Proses ini termasuk sebagai faktor internal penyebab asam urat.
Faktor dari luar ditentukan dari asupan makanan dan minuman yang dapat merangsang pembentukan asam urat, seperti makanan yang mempunyai kadar karbohidrat dan protein tinggi (daging dan produk susu). Faktor dari dalam ditemukan dari terjadinya proses penyimpangan metabolisme yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, terutama penderita yang berusia di atas 40 tahun.
Baca juga:
http://www.fitnessformen.co.id/article/7/2017/4167-Cara-Ampuh-Cegah-Penyakit-Asam-Urat