Home
/
Automotive

Terus Turun, Industri Otomotif Indonesia Masih Bisa Bangkit?

Terus Turun, Industri Otomotif Indonesia Masih Bisa Bangkit?
Brian Priambudi23 July 2024
Bagikan :

Uzone.id - Industri otomotif di Indonesia sedang mengalami penurunan penjualan di tahun 2024 ini. Dengan adanya penurunan, Gabungan industri Kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) meyakini penjualan mobil masih bisa bangkit.

Tercatat di data Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales (distribusi ke dealer) di Januari sampai Juni 2024 hanya 408.012 unit saja. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 19,4 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang mampu mencapai 506.427 unit.

Bukan hanya wholesales, penjualan mobil secara retail dari dealer ke konsumen juga mengalami penurunan. Berdasarkan data Gaikindo, retail sales mobil baru selama tahun 2024 hanya sebanyak 431.987 unit, alias turun 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 502.533 unit.

Bukan hanya dari segi penjualan, ternyata dari segi produksi mobil di Tanah Air juga ikutan menurun. Tercatat di semester pertama tahun 2024 ini produksi mobil di Indonesia hanya sebanyak 561.772 unit, angka ini turun 20 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mampu mencapai 702.114 unit.

Preview

Meski dengan segala penurunan itu, Yohannes nangoi selaku ketua Umum Gaikindo masih berharap industri bisa kembali meningkat. Terutama dengan adanya penyelenggaraan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

"Saya berharap dengan adanya GIIAS ini bisa menambah animo masyarakat untuk datang melihat, tujuan utamanya bisa meng-update mereka dari yang namanya teknologi mutakhirnya. Tapi kemudian juga tentunya mereka lebih banyak mengkonsumsi atau membeli mobil, sehingga market Indonesia enggak terlalu jelek. Saat ini kan agak surut, tapi bulan mei-Juni membaik.S emoga bulan Juli juga bisa bagus," ujar Nangoi saat ditemui di GIIAS 2024, Tangerang.

"Kita akan lihat. karena kalau tahun lalu terjual dalam 11 hari kira-kira sekitar 27 ribu mobil, mudah-mudahan kali ini bisa lebih bagus atau paling enggak sama ya," jelasnya.

Bukan hanya Nangoi, tetapi Kukuh Kumara selaku Sekretaris Umum Gaikindo juga mengharapkan penjualan mobil bisa kembali meningkat. Dirinya melihat perkembangan per bulan yang berangsur membaik.

"Pasar kalu dilihat secara year-on-year memang turun, tetapi kondisinya sekarang mulai membaik," jelas Kukuh.

Menurut Kukuh, turunnya penjualan mobil sudah terasa sejak tahun 2023, tepatnya di bulan September dan Oktober. Kala itu suku bunga yang meningkat menyebabkan banyak non-performing loan alias kredit macet.

Hal tersebut berpengaruh pada pengajuan kredit yang semakin diperketat. Padahal penjualan mobil di Indonesia 80 persen di antaranya menggunakan sistem pembayaran kredit.

"Lalu pada Januari-Februari 2024 turun karena ada Pemilu. Jadi pasar wait and see. Selesai pemilu aman. Tapi ternyata masuk bulan puasa, orang konsentrasinya ke Puasa kan. Puasa selesai satu bulan, masuk periode Lebaran di April 2024. Lebaran kan waktu masuk cuma 15 hari. Setelah Lebaran, Mei 2024 mulai membaik. Juni 2024 juga. Semoga di Juli 2024 dengan adanya GIIAS 2024 pasar semakin membaik. dengan adanya mobil baru, launching baru, mudah-mudahan positif," pungkas Kukuh.

populerRelated Article