Home
/
Automotive

Test Drive BMW M330i, Sedan Entry Level yang Berlebihan

Test Drive BMW M330i, Sedan Entry Level yang Berlebihan

-

Bagja Pratama31 October 2019
Bagikan :

Uzone.id - BMW mah emang dari dulu juga mahal, tapi entah kenapa, banyak aja penggemarnya. Dan satu unit yang gue cicipin ini, banderol on the road-nya malah tembus semiliar.

Emang apa istimewanya sih sampai harus merogoh kocek satu miliar untuk sebuah seri 3? Kayak gak ada mobil mewah lain aja. Dan gokilnya BMW emang, seri 3 sekarang harganya tembus semiliar.

Padahal, mobil ini dari dulu dilahirkan sebagai entry level, sebagai sedan yang enak buat nyetir sendiri, dengan performa dan handling yang bahkan udah menjadi ciri khas.

Tapi di tahun 2019 ini, kelahiran generasi ke-7 seri 3 sepertinya sedikit melampaui zamannya, karena selain enak disetirin, juga terlalu canggih buat dinikmatin.

Tampang makin cantik, dimensi makin bongsor

Preview

Gue sempet terkejut pas lagi beranjak ke parkiran, tetiba disebelah BMW M330i terparkir juga sebuah sedan BMW. GUe kira itu sesama seri 3 tapi generasi sebelumnya.

Setelah dideketin, ternyata itu adalah sebuah seri 5. Gue aja sulit untuk ngebedain antara seri 3 terbaru ini dengan seri 5 generasi sebelumnya, karena secara ukuran terlihat mirip!

Sementara tampangnya, sebenernya masih sangat kental mencirikan sebuah seri 3, namun dengan grill ginjal ganda yang lebih besar.

Penempatan dan desain lampu lasernya juga keren dan berkesan canggih abis. Selain itu, aliran udara di grill-nya bisa membuka dan menutup secara otomatis.

Preview

Belum lagi, beberapa aksen emblem M pada bagian bodi dan juga pelek, ngebuat ekslusifitas BMW M330i ini makin berasa.

Dimensi:
Panjang 4.709 mm (+76 mm)
Lebar 1.827 mm (+16 mm)
Tinggi 1.442 mm (+1 mm)
Wheelbase 2.851 mm (+41 mm)
Distribusi bobot 50:50

Mesin 4 silindernya over performa

Preview

Buat di sirkuit, mungkin nikmat banget memaksimalkan mesin 4 silinder segaris dengan sokongan turbo ganda yang diracik divisi M.

Hasilnya, sedan ini punya tenaga sebesar 258 Hp dan torsinya 400 Nm yang bahkan udah bisa dirasain sejak putaran mesin 1.200 RPM.

Tenaga tersebut disalurkan ke sepasang roda belakang pakai transmisi otomatis 8 percepatan yang rasanya bener-bener kayak CVT, perpindahan giginya cepet dan halus, hampir gak ada jeda.

Didukung sama tiga mode berkendara, mulai dari ECO, Comfort sampai Sport Plus, sensasi berkendara pakai BMW seri 3 ini makin menyenangkan.

Saat macet, gue pencet tombol ECO, saat jalan santai pakai comfort (yang sebenernya mode ini aja udah ngebut banget) baru kemudian pakai Sport Plus saat di jalan tol.

Bedanya apa aja? ECO lebih irit BBM tapi tenaga ditahan, Comfort sebenernya paling enak karena memadukan kenyamanan dan performa. Sementara Sport Plus, seketika raungan mesin makin terdengar, suspensi makin keras dan pedal gas mamin sensitif.

Tenaganya beneran buas deh, bahkan torsi mobil-mobil turbo diesel aja lewat! Beneran enak banget, meski sayangnya untuk penggunaan harian di perkotaan, kita gak bakl sering-sering bisa menikmati kebuasan tenaganya itu.

Spesifikasi mesin:
1998cc 4 silinder segaris
TwinPower Turbo with Valvetronic
Double VANOS
High Precision Injection
Transmisi 8-percepatan Steptronic
Akselarasi 0-100 km/jam: 5.8 detik
Konsumsi BBM: 10 Kpl (dalam kota)

Handling juara khas seri 3

Preview

Selain performa mesinnya yang buas, BMW seri 3 versi M ini juga sangat-sangat unggul soal handling.

Bayangin aja, dengan akselarasi seresponsif itu, bodi yang lebih bongsor, tapi mau bermanuver di ruang sempit pun, kalian gak bakal kewalahan mengendalikan mobil ini.

Bodi seakan nurut aja mau digimanain sama kita drivernya. Distribusi bobot yang seimbang depan dan belakang, ditambah suspensi yang adaptive, ngebuat pergerakan mobil ini sepenuhnya terprediksi dan menyenangkan.

Suspensi mode Comfort-nya emang sedikit keras, tapi ayunannya berasa sangat mahal dan nyaman, pun begitu dengan setingan suspensi saat mode Sport Plus yang keras, namun super stabil, lincah dan sama sekali gak kayak naik gerobak.

Pokoknya, dengan semua paketan rancang bangun BMW seri 3 ini, kalian yang duduk di belakang kemudi, pasti merasakan seolah menyatu dengan mobil secara keseluruhan. Asik banget!

Handling support:
Adaptive M Suspension
Per M Sport Suspension
Hydraulic Stop Damper
Electronic Controlled M Sport Differential
Variable Sport Steering

Fitur kebanyakan dan kecanggihan buat sebuah seri 3

Preview

Coba sebutkan fitur-fitur khas seri 3 dari zaman dulu. Computer onboard? Ah jadul malah itu. Mode berkendara? Ada kok. Bahkan start-stop engine kayak skutik Honda, juga ada.

Mulai dari eksterior, BMW dibekali lampu laser yang bisa menyorot fokus tanpa menyilaukan pengendara lain sampai jarak 500 meter ke depan.

Kemudian ada suspensi adaptive yang bisa menyesuaikan tinggi rendah, empuk dan keras sesuai mode dan karakter yang kita pilih.

Kemudian di dalam kabin lebih banyak lagi. Sistem hiburan yang super lengkap, MID yang canggih, lengkap dan bahkan luas layarnya, sampai-sampai peta digital aja ditaruh disitu.

Bahkan, head unit-nya bisa diajak ngobrol kayak Wuling Almaz dengan sapaan 'Halo BMW', serta ada fitur gesture jadi kalian bisa besar-kecilin volume dan ganti-ganti lagu pakai gerakan jari.

Belum lagi yang canggih seperti parking Assist, dengan fitur ini kalian bisa ngebiarin mobil ini parkir sendiri secara otomatis.

Terus Reversing Assist, fitur ini juga bisa nyetir sendiri, tapi cuma mundur dan sejauh 50 meter kebelakang.

Macam mobil masa depan ya? Iya banget. Bahkan, kalau kalian terbuai dengan semua kecanggihan fitur-fitur ini, malah melupakan gimana nikmat sebenernya naik seri 3 dari masa ke masa.

Fitur:
Laser Headlight
Adaptive Headlight
Reversing Assist
Park Assist
Auto Start/Stop
Driving Mode: Comfort, ECO PRO, Sport, Adaptive

Kesimpulan yang sulit

Preview

Biacara kesimpulan, emang agak sulit untuk disimpulkan. Mengeluarkan uang sebanyak 1 miliar buat sedan entry level? Kalian pasti berpikir seribu kali sebelum beneran beli.

Tapi buat penggemar BMW, khususnya penggemar seri 3, khususnya lagi penggemar seri M dari BMW, maka uang sebanyak apapun kok rasanya no prblemo ya.

Kalian gak harus susah dan ribet ngebangun mobil dari awal, macam restorasi BMW seri 3 lawas. Ini semua udah dirancang dan disuguhkan hanya tinggal dinikmati..

Tonton Video Test Drive BMW M330i:

populerRelated Article