Test Drive Mitsubishi Eclipse Crosss: Funky, Pintar, Kencang
-
Uzone.id - Tren crossover yang sedang menjamur tidak diikuti begitu saja oleh Mitsubishi. Mereka mau sesuatu yang berbeda, sesuatu yang bahkan baru untuk Mitsubishi itu sendiri, sebuah Eclipse Cross.
Mobil ini punya segala hal untuk disebut sebagai antimainstrem, anti pasaran. Coba, kalau dijalanan kemudian kalian melihat Eclipse Cross di belakang melalui kaca spion, mobil ini gak beda dengan Mitsubishi lainnya yang berwajah Dynamic Shield, tapi ketika disalip dan melihat bagian belakangnya, kalian baru menyadari kalau ini bukan mobil biasa.Itu baru dari segi tampilan yang memang saat ini jadi bagian paling penting agar sebuah mobil bisa dilirik. Tapi Eclipse Cross masih punya senjata lain, yakni mesin turbo dan fitur lengkap dan canggih.
Sepertinya, mobil ini memang diciptakan untuk bersenang senang. Tapi apa benar semenyenangkan itu mengendarai dan menggunakannya di keseharian? Simak artikel ini sampai selesai..
Desain punya karakter unik yang anti pasaran
Konsep crossover kental terlihat pada desainnya. Meski begitu, kalau kebanyakan crossover masih menyuguhkan nuansa hatchback atau sejenisnya yang sekedar ditinggikan dan dibuat kekar, sensasi SUV pada Eclipse Cross sangat kental terasa. Mobil ini seharusnya adalah sebuah SUV namun dimensinya dibuat kompak.
Eclipse Cross punya dimensi yang lebih kecil dari sebuah SUV tapi lebih besar dari sebuah crossover. Panjangnya 4,4 meter, lebarnya 1,8 meter dan tingginya 1,6 meter. Dia punya ground clereance 183mm atau sekitar 18,3 cm.
Tampilan wajahnya elegan tapi serba tajam dengan tampilan Dynamic Shield khas Mitsubishi, memadukan aksen piano black dan garis krom horizontal pada grillnya.
Sepasang lampu utamanya dibuat sipit dan tajam dan masing-masing punya dua projector LED. Sementara kesan tangguh terlihat pada desain foglamp dan sein dengan cover dan lekukan agresif.
Bagian samping punya garis tegas yang dipertegas dengan bahu belakang yang semakin meninggi, namun dengan atap belakang yang semakin melandai. Sangat berkarakter crossover banget. Dan bagian atap itu juga jadi visual menarik karena ada double sunroof.
Detail sisanya, ada over fender juga side skirt dan menggunakan pelek besar berdiameter 18 inci, ngebuat tampilannya secara keseluruhan terlihat porposional.
Nah dibagian belakang inilah baru kita menemukan sesuatu yang antimainstream. Dia punya desain kaca belakang yang agak nyeleneh, karena terbagi dua tingkat yang dipisahkan oleh lampu rem yang memanjang.
Itu adalah cara Mitsubishi untuk menciptakan sebuah crossover yang kompak, dengan cara memangkas bagian bokong dan menambahkan kaca tambahan pada pintu bagasi. Gak sekedar hiasan agar tampilannya makin fungky dan berkesan futuristis, secara fungsi pun, kaca tambahan tersebut ngebuat penglihatan ke belakang dari spion ketika nyetir jadi sangat terbantu.
Interior yang berkesan canggih
Sekarang kita masuk ke dalam kabinnya. Di bagian depan, kami suka desain dasbornya yang atraktif. Secara material pun sama sekali gak keliatan murahan, apalagi ketika ada layar sentuh bergaya floating dan head up display di atas dasbor tersebut.
Kemudian, dibawah layar tersebut sampai ke bagian konsul tengah punya desain yang futuristis karena dibuat menonjol pada ventilasi AC bagian tengah. Sektor tengah kabin depan memang jadi bagian paljng atraktif, apalagi keyika melihat desain tuas transmisi dan juga touch pad di konsul tengahnya itu.
Joknya sudah kulit dan punya lekukan ergonomis yang baik. Pengaturannya juga sudah elektrik, sayang hanya di bagian pengemudi aja. Sementara di belakang, joknya bisa dimaju mundurkan dan punya pengaturan kerebahan yang maksimal.
Serta yang gak kalah menarik dan ngebuat kabinnya terasa fun adalah double sunroof untuk penumpang depan dan belakang, meski yang bisa dibuka hanya sunroof depan. Tapi, sodoran ini aja udh ngebuat suasana kabinnya fun sekaligus terasa luas.
Fitur lengkap dan pintar
Sektor fitur barangkali jadi bahasan paling panjang untuk dituliskan. Mulai dari sensor radar di luar dan lampu LED auto, juga sensor wiper auto dan kamera parkir dengan bantuan garis, serta keyless entry.
Di kabin, tombol start/stop engine sudah tersedia, pengaturan spion dan kursi elektrik, rem parkir pun elektrik, begitu juga dengan bukaan sunroofnya. Setirnya pun sudah tilt dan telescopic serta ada padle shifter dibaliknya. Di belakang setir diatas dasbor, ada headup display.
AC digitalnya sudah dual zone, ada tombol autohold, power window semuanya auto up and down dan juga berbagai tombol sensor fitur seperti FCM, sensor parkir, sampai kontrol stabilitas, tersedia di sebelah kanan setir.
Kemudian, ada touch pad dan tombol fisiknya di konsul tengah untuk mengoperasikan layar sentuh yang lagi-lagi punya menu dan fitur yang lengkap.
Android Auto dan Apple CarPlay gak perlu seting-seting, ketika colok kabel, sudah langsung bisa menampilkan layar smartphone di layar tersebut. Gak hanya pengaturan audio, pengaturan mobil dan informasi berkendara pun tersedia di layar sentuh tersebut.
Nah fitur pintar aktif terdapat untuk menunjang kenyamanan dan keamanan saat berkendara. Selain 7 buah airbag, Eclipse Cross punya segudang fitur keamanan canggih dan pintar.
Cruise control adaptive
Yang paling kami suka adalah bagaiamana sangat berfaedahnya fitur ini. Gak sekedar bisa menseting kecepatan, cruose control adaptive bisa bekerja berdasarkan kecepatan mobil di depan.
Jadi ketika mobil di depan melambat, dia akan mengerem sendiri, begitupun sebaliknya, ketika mobil di depan kembali menjauh, kecepatannya akan bertambah otomatis sampai batas kecepatan yang kita seting. Ini bahkan bisa bekerja saat di kemacetan. Praktis dan juga aman!
Forward Collision Mitigation System
Fitur ini mencegah terjadinya tabrakan dengan mobil di depan. Dengan aktifnya fitur ini, mobil bisa mengerem secara otomatis kalau ada objek di depan yang membahayakan. Selain itu, ada pengaturan jarak respon dari intervensi remnya, near dan far berupa garis-garis indikator.
Active YAW Control
Fitur ini selalu bekerja saat mobil dihidupkan dan berfungsi memantau 360 derajat disekeliling mobil. Ketika ada object yang membahayakan, akan ada indikator yang memberitahukan posisinya dimana dan bunyi peringatan. Agak bawel sih kedengerannya, karena dikit-dikit bunyi, tapi bermanfaat dan membuat kita waspada saat nyetir.
Selain tiga fitur ini, masih ada lagi beragam fitur keselamatannya, mulai dari stability dan traction control active, hi-beam otomatis, blind spot warning, rear cross traffic alert, missaccelaration mitigation system, sampai hill start assist.
Performa mesin pas
Mitsubishi di Indonesia akhirnya membenamkan mesin turbo pada mesin bensinnya. Menariknya, ini sebuah mesin kecil berkapasitas hanya 1.500cc, secara bobot, jelas lebih ringkas dan kompak ketimbang mesin 2.000cc pada Outlander Sport.
Mesin MIVEC tersebut sudah direct injection dan disokong turbo dengan sodoran tenaga sebesar 150 PS pada 5.000 RPM dan torsinya 250NM mulai dari 2.000 RPM. Berpadu dengan transmisi CVT INVECS-III yang punya 8 speed artifisial. Diatas kertas, ini sebuah padanan yang cukup menggiurkan, bagaimana saat dipakai jalan?
Sensasi berkendara kental rasa SUV
Posisi duduknya tinggi, dengan pengaturan fleksibel yang ergonomis. Visibilitas depan, samping dan belakang pun baik. Kalau ada yang aneh, posisi spion kanan kiri yang kayaknya terlalu ke belakang. Untuk sisi sebelah kanan, enak karena terasa lebih dekat, tapi pada sisi kiri, agak aneh karena terlalu mundur.
Eclipse Cross memang gak selincah crossover pada umumnya, dimensi besarnya masih terasa dan memang sepertinya dirancang untuk punya karakter berkendara seperti SUV. Ini sama sekali gak masalah, meski kebanyakan kita berharap crossover punya karakter handling yang gesit.
Redaman suspensinya pun empuk, jadi positifnya di dalam kabin jauh lebih nyaman, meski ada kompensasi mobil masih terasa limbung ketika harus bermanuver ekstrem, jadi memperlakukan Eclipse Cross ya seperti lagi nyetir SUV.
Terus gimana sensasi mesin dan transmisinya? Sekali lagi, meskipun ini mesin turbo, padanan dengan CVT ngebuatnya punya karakter yang lembut, tapi dengan asupan tenaga yang terus selaku terasa mengisi dari putaran bawah sampai rendah.
Karakter transmisi CVT nya juga cukup pintar dalam meladeni kebutuhan mesin, sehingga tenaga terasa tersalur dengan baik ke sepasang roda depan. Kalau kebanyakan CVT dianggap bikin akselarasi lemot, di Eclips Cross kami tidak merasakan hal tersebut.
Secara keseluruhan, Mitsubishi merancang Eclipse Cross untuk bersenang senang dan menawarkan kenyamanan ketika dikendarai, jadi jangan terlalu berharap agresifitas lebih pada tenaga mesinnya. Selain itu, konsumsi BBM pun tergolong standar, rata-rata di perkotaan sekitar 10 km perliter dan di jalan tol konstan sekitar 15 km perliter. Lumayan.
Kesimpulan, crossover fungky, pintar dan kencang
Dirancang untuk bersenang-senang, memang secara handling dan performa mesin tergolong biasa aja. Tapi secara tampilan, nuansa kabin dan sodoran fitur-fiturnya seolah mengisi dan melengkapi dua sektor sebelumnya.
Mobil ini asik untuk di perkotaan dalam penggunaan harian dan sangat fun ketika harus diajak jauh bertualang dengan kenyamanan dan fitur-fitur canggihnya.
Rasanya, dari semua yang ditawarkan, ngebuat harga jual Rp484 - Rp489 jutaan terasa wajar. Memang terasa lebih mahal ketimbang para kompetitor dikelasnya, tapi sepadan dengan sodoran padanan tampilan, fitur canggih dan performa mesinnya.