icon-category Auto

Test Drive Wuling Almaz Libas Sukabumi, Ciletuh, Bandung (Part 1: Rasanya jadi Penumpang)

  • 10 Mar 2019 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Ini adalah bagian pertama dari cerita Wuling Almaz, yang diajak ngelibas jalur Jakarta, Sukabumi, Ciletuh, Bandung.

Nah, karena sebelumnya di sirkuit Sentul udah ngerasain nyetirnya, sekarang yang jadi prioritas rasa penasan gue adalah gimana rasanya jadi penumpang. Soal performa nanti ada di bagian kedua dari cerita ini ya.

Maka, gue memutuskan untuk duduk di belakang..

Buka pintunya, kita akan disambut sebuah kursi berlapis kulit dengan warna hitam. Sekilas, mewahnya sih dapet lah ya dari tampilan jok Almaz.

Tonton video testdrive Wuling Almaz di Sirkuit Sentul:

Di dudukin pun berasa mahal, karena gak keras, juga empuknya gak bikin amblas. Terus gue sukanya, karena di bagian sudut deket pintu, ada busa suporting yang ngebuat posisi duduk jadi makin nyaman.

Sandarannya bisa direbahkan, sama kayak mobil-mobil pada umumnya, ada tuas kalau ini dari kain, untuk mengatur kemiringan sandaran joknya.

Dan pada posisi maksimal merebah, sandarannya jadi makin nyaman, posisi yang rileks, apalagi kaki bisa sampai selonjoran.

Disini asiknya Almaz. Gue berterimakasih ke Wuling udah menawarkan Almaz hanya dengan konfigurasi lima penumpang, padahal di China ada versi tujuh penumpangnya.

alt-img

Efeknya adalah pengalaman yang menyenangkan ketika masuk di kabin belakang dan jadi penumpang. Kabinnya legaaaaa, lantainya rata, posisi duduknya rileks, dan di atap, ada panoramic roof yang masih bisa ngeliat langit dengan sangat jelas meski duduk di kursi belakang.

Bagian tengah kursi, bisa dijadiin sandaran tangan dan meja kecil, berguna banget kalo jalan jauh. Selain di pintu, tempat penyimpanan juga ada di belakang sandaran kursi depan.

Bakal lebih asik lagi kalau Wuling juga nambahin kontrol pengaturan AC dan head unit untuk penumpang belakang. 

Senyaman apa saat mobil melaju?

Almaz sangat baik meredam kabin agar gak terganggu dengan suara-suara yang gak diinginkan dari lingkungan sekitar.

Peredam kabinnya boleh juga, bahkan saat hujan pun, karena atapnya kebanyakan kaca, jadi malah gak berisik kayak atap kaleng, eh besi.

alt-img

Suara cipratan air dari spakbor emang masih sedikit kedengeran, tapi ini jauh lebih baik dari mobil sekelasnya kok. 

Dan ayunan suspensinya berasa mahal, jadi sama sekali gak mengganggu penumpang belakang. Cuma, suspensi yang keras ngebuat guncangan yang lumayan berasa di kabin belakang, kalau lewat jalan berlubang atau polisi tidur.

Tapi gue suka keluasan kabinnya, posisi duduknya, dan peredam kabinnya.. (Besambung ke part 2)

Tonton video komparasi Honda Brio vs Suzuki Ignis:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini