Tiga Fakta Unik Asteroid Monster yang Berpapasan dengan Bumi Pekan Depan
Pada 14 September mendatang sebuah asteroid monster, karena ukuranya yang besar, bernama 2000 QW7 diperkirakan akan berpapasan dengan Bumi dalam jarak yang cukup dekat.
Asteroid ini disebut sebagai salah satu yang memiliki ukuran terbesar yang pernah melewati Bumi. Meski demikian, ia dipastikan tidak akan menghantam Bumi dan karenanya tidak berbahaya.Berikut adalah tiga fakta tentang asteroid 2000 QW7:
1. Setara pencakar langit
Asteroid 2000 QW7 disebut berukuran setara dengan gedung-gedung pencakar langit paling tinggi di muka Bumi. Diameternya sekitar 659 meter, sedikit lebih pendek dari Burj Khalifa, menara tertinggi di dunia.
Meski demikia, ia lebih panjang dari menara tertinggi kedua di dunia, Shanghai Tower yang tingginya mencapai 631,8 meter.
2. Sedekat apa dengan Bumi?
Asteroid 2000 QW7 melesat dengan kecepatan 23.100 km/jam saat berpapasan dengan Bumi. Pada titik terdekatnya dengan Bumi, asteroid itu diperkirakan akan berada di jarak 0,03564 astronomical unit atau sekitar 5,3 juta kilometer - setara dengan 13,87 kali jarak Bumi ke Bulan.
Astronomical unit adalah satuan yang biasa digunakan untuk menghitung jarak antara objek di luar angkasa. Satu astronomical unit setara dengan jarak antara Bumi ke Matahari - sekitar 149,6 juta kilometer.
3. Kapan asteroid 2000 QW7 muncul kembali?
Sama seperti Bumi, asteroid 2000 QW7 juga mengorbit Matahari. Lintasan yang dilewatinya sesekali berpapasan dengan Bumi. Terakhir kali ia berpapasan dengan Bumi adalah pada 1 September 2000.
Setelah kembali bersua Bumi pada 14 September mendatang, 2000 QW7 diperkirakan akan kembali muncul pada 19 Oktober 2038. (Space.com/CNN)
Berita Terkait:
- Tiga Berita Tekno Pilihan Ini Bisa Jadi Teman Minum Kopi Anda
- Siap-siap! 14 September Nanti, Asteroid Raksasa Mendekati Bumi
- Warta Tekno Hari Ini: Rentetan Gempa Pantai Selatan - Oppo Kalahkan Samsung
- Asteroid Sebesar Piramida Giza Melintasi Bumi Akhir Bulan Ini
- Asteroid Seukuran Lapangan Sepak Bola Hampir Tabrak Bumi