icon-category Startup

TikTok ByteDance Cari Ahli untuk Bikin Obat Pakai AI

  • 28 Dec 2020 WIB
Bagikan :

Foto: sg.finance.yahoo.com

Uzone.id - Pemilik aplikasi video pendek TikTok, ByteDance saat ini diketahui sedang mencari beberapa ahli artificial intelligence (AI) untuk diajak bekerja sama mengembangkan industri farmasi. Para ahli tersebut diminta untuk bisa menemukan obat penyembuh penyakit apa saja menggunakan teknologi AI.

Dilansir melalui TechCrunch, Senin, 28 Desember 2020, perusahaan berbasis di Beijing itu telah memposting lowongan pekerjaan yang tujuannya 'untuk bisa bergabung dengan tim kami melakukan riset mendalam guna menemukan dan memproduksi obat dengan menggunakan algoritma AI'. Sayangnya, sejak diberitakan secara masif oleh media setempat, postingan lowongan kerja itu dihapus dan tak lagi bisa ditemukan di portal karir situs ByteDance.

TechCrunch mengatakan jika perusahaan setidaknya mencari lima orang periset untuk posisi tersebut. Para periset ini akan berada di bawah naungan ByteDance AI Lab untuk bersama mengembangkan obat-obatan, termasuk untuk penyakit mematikan.

Baca juga: Akun TikTok Kamu Sekarang Bisa Dikuntit Ortu

Bisnis riset dan pengembangan ByteDance yang berbasis AI itu sejaitnya didirikan sejak 2016. Tujuan utamanya adalah mengembangkan algoritma untuk diaplikasikan di mana saja, termasuk algoritma yang digunakan dalam konten di platform TikTok, DouYin, dan agregator berita Toutiao.

"Kami melebarkan fungsi penggunaan teknologi dan riset AI ke aplikasi apa saja karena semakin banyak penelitian yang membutuhkan AI. Aplikasinya pun bisa digunakan di mana saja, segmen apapun yang ada dalam portfolio produk kami," tulis manajemen AI Lab ByteDance dalam situs resminya.

Baca juga: 10 Musik Paling Top di TikTok Sepanjang 2020

Sebelumnya, ada riset yang menyatakan jika penggunaan AI dan machine learning bisa meningkatkan kualitas pembuatan obat untuk kesehatan, sekaligus menurunkan harga jual dan produksi sampai 70 persen. Dalam riset yang diungkap Taconic Bioscience, menyebut jika biasanya industri obat akan menghabiskan dana sampai USD2,8 miliar dalam waktu setahun untuk membawa obat sampai ke pasar.

Pendapatan industri dan teknologi farmasi digital di China sendiri diperkirakan akan mencapai USD30 miliar tahun ini berkat makin masifnya keterlibatan teknologi dan adopsi digital di sektor kesehatan China.

Pada November lalu, ByteDance meluncurkan perusahaan kesehatan online bertajuk Xiaohe Yiliao, yang menawarkan jasa konsultasi kesehatan online dan ensiklopedia kesehatan gratis sebanyak 32.000 halaman. ByteDance mendapatkan persaingan ketat dari Baidu Health, AliHealth, WeDoctor dan JD Health. 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini