Tina Talisa dan Jebakan Batman
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Tina Talisa, 37 tahun, membaca puisi di panggung. Dia membawakan “Perahu Kertas” karya Sapardi Djoko Damono saat perayaan ulang tahun penyair tersebut di Bentara Budaya Jakarta, Rabu dua pekan lalu.
“Ini membuat saya keluar dari zona nyaman,” kata mantan presenter televisi itu kepada Tempo seusai acara.Puisi bukanlah dunianya. Kehadiran dia di panggung itu lebih karena “jebakan Batman”. Tina, yang menjadi produser film Hujan Bulan Juni, yang diadaptasi dari puisi Sapardi, diminta ikut membacakan puisi dalam perayaan ulang tahun ke-77 sang penyair. Panitia mengabarkan, dia akan sepanggung dengan Ratu Vienny, personel grup idola remaja JKT48. “Kalau tampil bersama penyair maestro, saya tidak berani,” ujarnya.
Tina baru sadar ada nama-nama besar yang tampil, seperti Goenawan Mohamad dan Joko Pinurbo, kurang dari sepekan sebelum hari-H. “Tapi tidak mungkin untuk batalin.”
Presenter berita terfavorit versi Panasonic Gobel Awards 2012 ini mengerahkan kemampuan jurnalistiknya. Hal pertama yang dia lakukan adalah membaca berbagai ulasan “Perahu Kertas”--puisi yang terbit 35 tahun silam.
Tina menganalogikan proses itu dengan riset sebelum siaran televisi, yang mengandalkan pemahaman makna peristiwa ketimbang penyusunan kata-kata. Proses menghafal baru dia lakukan pada malam sebelum acara. “Baru benar-benar hafal beberapa jam sebelum tampil. Seperti saat menjadi wartawan, adrenalin terpacu saat kepepet deadline, ha-ha-ha….”
Reza Maulana
Berita Terkait: