Tips Aman dari Situs Bodong: Sering-seringlah Suudzon
-
Foto: Glenn Carstens-Peters/Unsplash
Uzone.id -- Jika sekali waktu kita merasa diri kita sudah paling melek teknologi atau teliti dalam membaca, jangan sampai tetap terkecoh hanya karena tipu muslihat scammer alias penipu di jagat digital saat menyebarkan situs-situs bodongnya.Pengamat ICT Watch Indriyatno Banyumurti mengatakan bahwa masih banyak kasus orang tertipu karena membuka tautan atau link yang tampak begitu kredibel, lalu ternyata itu situs tipuan alias abal-abal dari si penipu online. Entah tertipu karena iming-iming hadiah, hal-hal yang sifatnya gratis, hingga serangan phishing.
“Sebagai netizen, kita harus terus teliti dalam memperhatikan alamat domain. Ada beberapa situs yang menggunakan domain terpercaya, seperti go.id, co.id, dan ac.id. Di sinilah peran literasi digital kita, harus berhati-hati dan cek berulang kali sebelum mengklik,” kata Indriyanto saat webinar pada acara Siberkreasi Kominfo dan Facebook, Rabu (28/7).
Baca juga: Pakar Jelaskan Alasan Pinjol Minta Selfie Pakai KTP
Lantas jika sudah mengerti cara menghindari situs-situs bodong dengan memperhatikan tiap huruf yang ada di URL, mengapa orang masih saja sering tertipu?
Pria yang akrab disapa Ibe ini menjelaskan, netizen juga harus berhati-hati dengan link yang dibagikan dan menggunakan URL shortener seperti bit.ly atau s.id. Layanan URL shortener pada dasarnya hadir untuk mempermudah pembagian alamat URL lebih ringkas dan tak kepanjangan.
Namun, para penipu online menggunakan celah dengan menutupi tautan bodongnya itu ke dalam URL shortener. Hal inilah yang seringkali bikin orang jadi bingung untuk langsung tahu apakah situs yang dimaksud kredibel atau tidak.
Baca juga: TikTok Buka Pusat Keamanan Siber
“Lebih baik kita punya sikap suudzon untuk urusan link di era digital seperti sekarang. Sering-sering saja berprasangka sebagai bagian antisipasi dalam melindungi data dan privasi kita,” ungkap Ibe.
Ia melanjutkan, “kalau kebetulan dapat URL yang diringkas dari layanan URL shortener, tetap saja kalian tidak perlu mengkliknya langsung. Bisa copy link tersebut lalu paste di Google dulu untuk mengecek. Ribet sedikit tak apa-apa, yang penting aman.”
Pada intinya, Ibe kembali mengingatkan agar jangan sampai lengah, karena penipu online memang memanfaatkan situasi manusia yang sedang tidak fokus agar terjerat di tipu muslihatnya.
“Selalu ingat saja, kalau data kita itu mahal, maka banyak yang mengincar. Optimalkan terus keamanan data dan teruslah bersikap kritis,” tutup Ibe.
VIDEO: 5 Fitur Baru WhatsApp, Mana yang Paling Ditunggu?