Sponsored
Home
/
Sport

Tips Bersepeda di Tanjakan

Tips Bersepeda di Tanjakan
Preview
Redaksi Fitness For Men16 June 2017
Bagikan :

Hal apa yang bisa Anda sebut sebagai pencapaian terbesar sebagai seorang pesepeda? Tentu saja menaklukkan tanjakan yang paling terjal.

Ketika Anda bergerak maju menaiki tanjakan, secara tidak langsung Anda juga bergerak secara vertikal. Jarak vertikal tersebut dihitung dalam hitungan persen. Semakin tinggi presentasenya, tanjakan akan semakin curam.

Saat ini, rekor tanjakan paling curam dipegang oleh jalanan di Canton Avenue di Pittsburgh, Pennsylvania, yang memegang rekor 37 persen – dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pesepeda jika berhasil menaklukkannya.

Bahkan level tanjakan yang hanya 10-15 persen terbukti masih cukup menantang bagi para pesepeda. Untuk menaklukkannya tidak hanya membutuhkan tenaga dan daya tahan, tapi juga posisi yang tepat dan kemahiran.

1. Jangan terlalu tegang.

Pastikan setiap tenaga yang Anda hasilkan tersalurkan pada kayuhan Anda, tidak terbuang pada hal lain, misalnya Anda terlalu kuat menggenggam gagang sepeda. Coba berpikir positif, seperti “Saya bisa melakukannya,” atau hal motivasi lainnya.

Kemudian buat rileks bahu, tangan, dan wajah Anda. Perlahan tekuk lengan hingga siku Anda berada di luar pinggul. Hilangkan semua ketegangan yang tidak perlu. Lalu jaga posisi bahu Anda ke bawah namun tetap tegap sehingga dada Anda terbuka dan Anda memiliki ruang untuk bernapas.

2. Gunakan gir Anda

Ini sudah jelas, namun hampir setiap pesepeda gagal untuk mengganti gigi di waktu yang tepat. Melakukan kesalahan tersebut di tanjakan resikonya rantai Anda putus atau, yah, paling tidak rantai Anda keluar.

Coba ganti gigi yang membuat Anda dapat mengayuh dengan mudah sebelum Anda mengganti ke posisi gir yang lebih sulit. Setelah Anda merasakan tekanan pada kayuhan meningkat, ganti gigi lagi.

3. Dorong menggunakan tumit.

Kaki Anda adalah teman sejati Anda saat berada di tanjakan yang curam, karena ia merupakan tempat berkumpulnya tenaga dalam tiap kayuhan Anda. Dengan menjaga kaki Anda tetap datar dan melakukan dorongan tenaga menggunakan tumit, Anda memaksimalkan perpindahan tenaga dari betis.

4. Atur posisi duduk secara berkala

Cara yang paling efisien dan menghemat tenaga untuk menanjak adalah dengan tetap duduk di saddle. Namun bukan berarti Anda tidak berada di satu posisi duduk selama menanjak. Secara berkala coba ubah titik berat Anda ke depan dan belakang saddle untuk menggunakan otot yang berbeda-beda.

Duduk di saddle bagian belakang akan menyeimbangkan kinerja otot quadriceps dan hamstrings dan ikut mempekerjakan otot glutes. Duduk di bagian depan berarti Anda akan memberi tekanan pada otot quadriceps Anda.

5. Jangan terlalu memaksakan diri

Anda memang akan sulit bernapas dan terlihat ngos-ngosan, namun jangan sampai Anda memaksakan diri hingga Anda terlihat seperti ikan yang keluar dari air dan tidak bisa napas. Hal itu akan membuat detak jantung Anda semakin meningkat, kaki Anda mulai panas dan akibatnya jadi lunglai. Jaga usaha Anda hingga tingkatan di mana napas Anda terkontrol dan memiliki ritme.

6. Condong ke depan

Saat tanjakan semakin curam, salurkan tenaga Anda pada roda sepeda dengan badan condong ke depan mengarah ke gagang sepeda. Hal ini akan menghalangi roda depan kehilangan daya tarik saat mengayuh.

7. Bersepeda sambil berdiri

Saat Anda hendak mencapai puncak tanjakkan, angkat tubuh Anda dan gunakan berat badan untuk membantu kayuhan Anda. Ubah gigi ke gir yang lebih berat sebelum berdiri, sehingga Anda menjaga momentum.

Jaga berat Anda di tengah di atas bottom bracket dan pinggul di atas saddle agar roda belakang tidak kehilangan traksi. Saat Anda mengayuh, perlahan tekan gagang ke masing-masing sisi, hingga saat Anda melaju, sepeda terlihat bergoyang ke kiri dan ke kanan.

Karena Anda menggunakan seluruh berat badan ketika Anda mengayuh sambil berdiri, posisi ini menggunakan sekitar 10 persen energi lebih banyak sehingga detak jantung Anda juga meningkat sama banyaknya. Jadi berdiri hanya jika Anda butuh tenaga ekstra agar mencapai puncak.

8. Jika memungkinkan, lakukan zigzag

Jalan tercepat dari titik A menuju titik B adalah bergerak lurus – hingga 25 persen lagi jarak menuju puncak. Kemudian, terkadang cara tercepat adalah dengan sedikit bersepeda zigzag, agar tanjakan terasa sedikit lebih datar.

Gunakan cara ini dengan hati-hati: Anda tidak ingin mengganggu pengendara lainnya, atau yang lebih buruk, kendaraan yang datang dari arah berlawanan. Lakukan zigzag jika memang butuh dan Anda tahu sedang jalanan kosong.

Baca juga artikel:

Hindari Lima Hal Ini Setelah Bersepeda

Bersepeda Lintas Alam

Kayuh Pedal, Bakar Lemak

TEKS: JORDHI FARHANSYAH

populerRelated Article