“Paling penting adalah mematangkan konsep. Seringkali saya temui peserta tidak bisa membedakan gaya dan konsep dari sepeda motor yang diikutsertakan dalam kompetisi,” ucap Tommy Dwi Djatmiko, dari bengkel Mastom Custom Jakarta, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Builder yang juga kerap menjadi juri di berbagai kompetisi modifikasi ini mengungkapkan, konsep menjadi kunci utama. Konsep ini menentukan apa yang akan ditawarkan pada orang lain, dalam hal ini juri, untuk menilai karya.
Berita Terkait:
- Agya Mesin 1,0 Liter Mulai Langka di Diler
- Simak Keseruan "Sunday Test Drive" Bersama All New Sienta [GALERI]
- Tren Modifikasi Pengaruhi Produsen Motor
“Kalau gaya itu café racer, scrambler. Kalau konsep lebih dalam. Misal mau memodifikasi MotoGuzzi. Konsepnya bisa, in response to Italian design, setelah itu di terangkan dalam karya,” ucap Tommy.
Selain itu, disarankan builder tidak lupa untuk memberikan penghantar karya yang menjelaskan mengenai sepeda motor. Ini yang membedakan karya motor kustom dengan sekedar memodifikasi belaka.
“Jadi ada bentuk komunikasi, antara orang lain dengan si creator ini. Meski sepenggal tidak masalah, penghantar karya pentingnya disini. Ini yang membuat motor yang benar kustom dengan motor yang diubah biasa,” ucap Tommy.