Home
/
Automotive

Tips Jaga Jarak Aman yang Ampuh Cegah Kecelakaan di Jalan Raya

Tips Jaga Jarak Aman yang Ampuh Cegah Kecelakaan di Jalan Raya

Ilustrasi berkendara sepeda motor (Dok: Istimewa)

Brian Priambudi31 December 2024
Bagikan :
Uzone.id - Berkendara sepeda motor memang terlihat mudah karena terbiasa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Meskipun aktivitas ini sering dilakukan, namun masih banyak yang tidak melakukan jaga jarak aman saat berkendara motor. 

Padahal menjaga jarak yang aman menjadi cara ampuh untuk mencegah terjadinya kecelakaan di jalan raya. Terlebih penggunaan perlengkapan berkendara yang lengkap tentunya belum cukup untuk menunjang keselamatan berkendara di jalan raya. 

Ludhy Kusuma selaku Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora menyebutkan masih banyak pengendara yang belum mengetahui berapa jarak yang seharusnya dijaga saat berkendara. Menurutnya saat ini masih banyak pengendara yang hanya mengandalkan perasaan atau perkiraan pribadi untuk menentukan jarak aman. 

"Padahal Kementerian Perhubungan telah menetapkan jarak minimal dan aman berdasarkan kecepatan kendaraan. Sebagai contoh, untuk kecepatan 80 km/jam, jarak aman antar kendaraan adalah sekitar 80 meter, sementara jarak minimal yang disarankan adalah 60 meter," ujar Ludhy dalam keterangan tertulis. 

Ilustrasi berkendara sepeda motor (Dok: Istimewa)
Preview
Ilustrasi berkendara sepeda motor (Dok: Istimewa)

Meskipun sudah diatur, namun pengaturan jarak tentunya sulit untuk dilakukan sembari berkendara. Terlebih lagi tidak ada alat ukur yang akurat yang bisa diandalkan sembari berkendara. Oleh karenanya Ludhy memberikan tips menghitung jarak aman berkendara lewat satuan waktu. Menjaga jarak menurutnya bisa dilakukan dengan menghitung waktu antara kendaraan di depan dan yang dibawa pengendara. 

"Idealnya, pengendara harus menjaga jeda sekitar 3-4 detik. Dengan demikian, jarak akan menyesuaikan dengan kecepatan kendaraan. Semakin tinggi kecepatan, semakin besar pula jarak yang harus dijaga," ungkap Ludhy. 

"Untuk membantu menghitung waktu jeda, kita bisa menggunakan objek statis yang ada di tepi jalan. Ketika kendaraan di depan kita melewati objek tersebut, kita bisa mulai menghitung detik sampai kita melewati objek yang sama," lanjutnya. 

Namun, pengukuran jarak aman ini juga perlu disesuaikan dengan kondisi lalu lintas dan situasi berkendara. Misalnya, pada kondisi kecepatan rendah atau dalam situasi macet, kita tidak perlu menjaga jarak yang terlalu jauh. Kita bisa menyesuaikan jarak dengan kondisi jalan. 

Menjaga jarak aman memiliki tujuan yang sangat penting, yaitu untuk menghindari kecelakaan, seperti tabrakan belakang atau kecelakaan beruntun. 

“Dengan menjaga jarak yang cukup, kita memberikan diri kita ruang yang cukup untuk bereaksi terhadap perubahan mendadak, seperti mengerem atau menghindari kendaraan lain di depan kita. Selalu waspada dan prediksi potensi bahaya dengan baik agar berkendara lebih aman. Ingat, keselamatan di jalan harus selalu menjadi prioritas utama," tutup Ludhy.

populerRelated Article