Tips Melepaskan Diri dari Toxic Relationship
Sesuai kata pepatah, cinta itu buta. Maka itu, banyak orang yang ‘buta’, tak menyadari bahwa dirinya selama ini terjebak dalam hubungan yang tidak sehat alias toxic relationship. Padahal, hubungan toxic seperti ini tidak akan berkembang dan hanya berdampak buruk pada masing-masing.
Ciri toxic relationship
Kita sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dengan perasaan yang kadang sulit untuk ditebak terkadang memilih untuk ‘membiasakan’ diri dengan apa yang tidak seharusnya terjadi, terutama di dalam hubungan asmara. Entah itu karena dibutakan oleh cinta, hasrat atau bahkan rasa kasihan, perilaku buruk pasangan pun tertutupi oleh hal tersebut, sehingga tetap mempertahankan hubungan yang tidak sehat.Apa yang sebenarnya tidak seharusnya terjadi, dibiarkan karena faktor-faktor yang di atas. Jika ciri-ciri di bawah ini terjadi dalam hubungan Anda, maka berhati-hatilah karena Anda terlibat dalam toxic relationship
1. Merasa tidak aman
Fondasi dalam sebuah hubungan yang sehat adalah kepercayaan. Orang-orang yang terlibat di dalam toxic relationship seringkali merasa tidak aman atau khawatir jika pasangannya tidak berada di dekatnya, mudah curiga dan cemburu pada hal yang tidak perlu, dan tidak pernah menemukan kestablian jangka panjang dalam hubungan tersebut. Intinya, tidak menemukan kenyamanan.
2. Tidak pernah mau disalahkan
Apapun masalahnya yang sebagian besar kesalahan berada di pasangan kita, mereka tidak mau kita mempermasalahkan hal tersebut. Jika kita mempertanyakan kesalahan mereka, justru hal tersebut akan membuat mereka marah. Oleh karena itu, sering kali orang yang terlibat di dalam toxic relationship tidak mengungkapkan kesalahan pasangan mereka dan memilih untuk diam.
3. Tidak pernah menjadi diri sendiri
Salah satu poin penting dalam sebuah hubungan adalah kejujuran. Jika kita tidak pernah bisa terbuka dan menjadi diri sendiri, memilih untuk membangun imej yang diinginkan oleh mereka dan takut mengetahui respon dari pasangan kita, maka itu sudah menjadi tanda-tanda bahwa Anda berada di hubungan yang tidak sehat atau bermasalah.
Cara bebaskan diri dari toxic relationship
Hubungan yang tidak sehat akan berdampak negatif pada kehidupan kita. Mulai dari stres hingga depresi karena tidak dapat melepaskan diri. Ingat, Anda bukan media untuk memperbaiki perilaku mereka. Jika pasangan tidak dapat berubah menjadi yang lebih baik, lebih baik tinggalkan.
Toxic relationship seringkali sulit untuk dilupakan bahkan ditinggalkan. Oleh karena itu, berikut adalah cara yang dapat membantu membebaskan diri dari hal tersebut.
1. Cari tahu
Mengapa termasuk ke dalam toxic relationship? Apakah mereka manipulatif, tidak pernah meminta maaf ketika berbuat salah, sulit untuk dibuat senang? Apakah Anda harus terus merasa membuktikan kesetiaan kepada mereka?
Hal tersebut akan sangat melelahkan di dalam sebuah hubungan karena tidak adanya kenyamanan di antara kalian. Jika Anda tahu bahwa hal tersebut sangat salah, maka tinggalkanlah hubungan tersebut.
2. Tetapkan hati
Jangan pernah mempertimbangkan ulang keputusan Anda. Tinggalkan dan buat benteng di antara kalian, ungkapkan perpisahan kalian dan sebisa mungkin dalam waktu yang singkat karena semakin lama maka kemungkinan besar keputusan bisa berubah-ubah.
Ingat, diri Andalah yang terpenting saat ini. Kalau perlu block semua sosial media mereka agar kalian tidak perlu merasakan ‘ingin bernostalgia’ pada toxic relationship tersebut dan akhirnya berubah pikiran.
3. Fokus kepada diri sendiri
Pilih aktivitas yang menurut kalian akan mengalihkan perhatian kalian dari kesedihan. Mulailah mencari hobi yang biasanya tidak melibatkan kehadiran pasangan, membaca kembali buku yang tertunda, dan kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang memberikan aura positif.
Sekali lagi, ingat, Anda bukanlah tempat penyembuh bagi pasangan Anda, jika mereka tidak dapat berubah, tidak perlu memberi kesempatan lain karena hubungan yang tidak sehat justru akan berdampak sangat buruk terhadap diri sendiri.
The post Tips Melepaskan Diri dari Toxic Relationship appeared first on Hello Sehat.