icon-category Technology

Tips Mengabadikan Gerhana Matahari

  • 07 Mar 2016 WIB
Bagikan :
alt-img | March 7, 2016 15:26 pm

Pada Rabu (9/3) nanti sebuah peristiwa astronomi langka akan terjadi di langit Indonesia. Peristiwa yang dikaitkan dengan peristiwa Batara Kala menelan matahari dalam kisah pewayangan di Tanah Air.

Gerhana matahari total akan terjadi di cakrawala, mulai dari Pulau Sumatra, Kalimatan, Sulawesi, hingga kepulauan Maluku. Sementara, gerhana matahari parsial akan bisa dilihat hampir di seluruh bagian Indonesia Peristiwa ini menjadi menarik karena durasi dan cakupan wilayah yang dilintasi gerhana ini cukup pajang.

Setidaknya, 10 provinsi akan dilintasi oleh gerhana matahari total tahun ini. Sementara, provinsi lainnya hanya bisa menikmati gerhana parsial.

Peristiwa seperti ini tentunya sayang jika dilewatkan begitu saja. Bagi penggemar fotografi, memotret momen langka seperti ini tentu menjadi sebuah keharusan. Sebagai catatan, peristiwa gerhana matahari total lainnya baru akan terjadi kembali di Indonesia pada 2023.

Untuk memotret peristiwa langka seperti ini, beberapa persiapan harus dilakukan. Mengingat singkatnya momen yang akan berlangsung. Persiapan yang dilakukan berupa persiapan teknis dan nonteknis bagi Anda yang akan memotret di tempat yang dilalui lintasan gerhana matahari total maupun parsial.

Persiapan Teknis

Bodi Kamera

Jika memungkinkan, gunakanlah dua bodi kamera sekaligus atau bahkan lebih. Bodi kamera dengan lensa tele yang terus terpasang pada tripod, sementara bodi lainnya untuk dipasangkan dengan lensa lebar untuk memotret suasana di tempat Anda dengan latar gerhana.

Pastikan kamera Anda berfungsi dengan baik, baterai terisi penuh, dan kartu memori kosong. Pilih ukuran foto sebesar mungkin, jika perlu gunakan file RAW. Jika Anda memilih RAW, persiapkanlah kartu memori dengan kapasitas besar.

Memotret gerhana matahari (total dan parsial) memerlukan pengukuran cahaya yang cermat. Sering kali lightmeterpada kamera keliru dalam mengukur cahaya yang sebenarnya kita perlukan. Gunakanlah mode pengukuran manual.

Lensa

Gunakan lensa yang sesuai. Jika ingin menampilkan detail matahari saat gerhana berlangsung, gunakanlah lensa tele. Namun, jangan lupa memotret suasana lingkungan sekitar Anda ketika gerhana terjadi dengan menggunakan lensa lebar.

Untuk memperoleh suasana seperti ini, pilih lokasi yang menarik di tempat Anda. Gedung-gedung, monumen, garis pantai, pepohonan, kubah masjid, dll sebagai unsur visual yang dimasukkan ke dalam foto Anda.

Filter ND

Sebelum memotret, pastikan lensa tele Anda menggunakan filter khusus yang bisa mengurangi paparan sinar matahari. Dalam dunia fotografi dikenal filter neutral densityyang berfungsi mengurangi intensitas cahaya. Filter ini biasanya berwarna gelap dan memiliki tingkat pengurang kepekatan berbeda, mulai dari satu hingga empat stop. Filter seperti ini bisa diperoleh di toko-toko peralatan fotografi konvensional maupun daring.

Jangan pernah membidik langsung matahari dengan mata Anda melalui viewfinder. Itu akan merusak retina mata Anda. Jika kamera Anda memiliki fasilitas life-view, gunakan itu untuk membidik matahari. Mata Anda bisa melihat matahari yang ada di layar kamera.

Tripod

Gunakanlah tripod. Pada saat terjadi gerhana matahari total, cahaya matahari akan berkurang drastis, begitu pula dengan shutter speedyang digunakan juga akan turun. Sehingga, penggunaan tripod pada saat menggunakan lensa tele menjadi mutlak. Penggunaan tripod juga berguna untuk memperoleh framingmatahari yang konstan bagi Anda yang ingin membuat foto berangkai (sequence).

Kacamata gerhana

Gunakan kacamata gelap sebagai pelindung mata. Menjelang gerhana di beberapa tempat disediakan kacamata dengan bingkai kertas yang berisi lembar filter yang menyaring intensitas cahaya matahari.

Persiapan Nonteknis

Riset Foto

Lakukan riset foto kecil-kecilan. Amati dan cermati foto-foto gerhana serupa yang banyak beredar di internet.

Dengan begitu, Anda akan mendapat gambaran mengenai foto yang mungkin akan di peroleh. Amati angle, teknik fotografi, komposisi, dan pemilihan objek yang telah ada.

Ketahui dengan persis waktu gerhana yang akan terjadi di tempat Anda. Dengan demikian Anda dapat mengatur waktu untuk melakukan persiapan di lokasi. Lebih baik Anda lama menunggu daripada ketinggalan momen.

Cari tahu ramalan cuaca yang akan terjadi di lokasi Anda memotret. Hal ini bisa membantu Anda mencari alternatif tempat lain untuk memotret jika lokasi yang Anda pilih berpotensi berawan atau bahkan hujan.

Simulasi

Jika perlu, lakukan simulasi pemotretan di lokasi dan waktu yang sama saat gerhana akan terjadi. Anda bisa memperoleh gambaran riil akan kondisi pemotretan hari-H nanti. Sering kali berbagai rancangan pemotretan kita gagal total karena apa yang diangankan sebelumnya ternyata sangat jauh berbeda dengan keadaan di lapangan. Terakhir, jangan lupa berdoa dan sempatkan shalat gerhana bagi Anda umat Islam. Selamat memotret.

 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini