Home
/
Lifestyle

Tradisi Pemakaman Unik di Indonesia

Tradisi Pemakaman Unik di Indonesia

salahudin alayubi08 September 2017
Bagikan :

Negara kita tercinta memiliki keunikan yang berasal dari ragam agama, budaya, dan suku. Saking banyaknya suku-suku yang ada di wilayah Indonesia, beragam kebiasaan unik dalam kehidupan setiap hari pun banyak bertebaran di bermacam daerah. Kebiasaan unik itu seakan menyebar di tiap-tiap inci aktivitas masyarakatnya. Baik itu kebiasaan yang berkaitan dengan unsur religi atau budaya.

Bahkan menguburkan orang sudah meninggal terhitung tak luput dengan beragam upacara kegamaan. Uniknya tiap area memiliki langkah yang beraneka ragam dalam mengurus seseorang yang sudah wafat.

Di daerah mana saja kah yang miliki upacara keagamaan pemakaman yang unik? Simak yuk tradisi atau upacara keagamaan!

1. Trunyan, Bali
Selain adat Ngaben, masyarakat Bali juga memiliki sebuah langkah prosesi pemakaman unik lain, yaitu Trunyan. Pemakaman ini bertempat di Desa Trunyan, Kintamani. Jasad orang yang sudah wafat tidak dikubur, di tempatkan ke bawah pohon taru dankemenyan lalu dipagari bambu anyam. 

Yang unik, tubuh yang sudah beberapa bulan dibiarkan saja ini tidak mengeluarkan bau menyengat. Menurut kepercayaan, pohon taru dan kemenyan tersebut yang memicu jenazah itu tidak mengeluarkan bau karena aroma wangi yang dihasilkannya. 

2. Tradisi Saur Matua di Sumatera Utara
Tidak semua kalangan sanggup menjalankan tradisi Saur Matua yang berasal dari Batak ini. Tradisi Saur Matua umumnya dikerjakan oleh orang yang meninggal pada umur yang terlampau tua. Selain itu ritual ini dikerjakan oleh anak dari orang yang sudah meninggal yang sudah menikah dan juga memiliki keturunan. Dari anak-anaknya yang sudah menikah itu terhitung wajib sudah menjalankan tradisi pernikahan.

Yang unik, di dalam tradisi Saur Matua melambangkan bahagia, bukan duka. Ini dikerjakan dikarenakan orang yang sudah meninggal di dalam umur yang terlampau tua dan anak-anaknya sudah memiliki anak. Hal itu artinya orang yang sudah meninggal sudah berhasil mendidik anak-anaknya sampai menikah dan cuma menanti kematian dengan rasa senang.

3. Proses pemakaman suku Minahasa, Sulawesi Utara
Suku Minahasa juga memiliki kebiasaan mengurus ritual pemakaman yang dibilang unik. Suku Minahasa meletakkan tubuh yang sudah meninggal di posisi duduk seraya memeluk kakinya. Menurut sudut pandang Suku Minahasa, posisi ini melambangkan kondisi suci dan dapat membawa bagi orang tersebut.

Selain hal itu, arah dari posisi mayat haruslah menghadap ke sebelah utara yang konon cerita, leluhur warga Minahasa berasal dari utara. Menariknya, mayat yang dikubur di dalam kuburan ini bisa hancur menjadi abu tanpa menyisakan sisa tulang.

4. Tradisi Ngaben, Bali
Pulau yang terkenal dengan sebutan Pulau 1001 pura ini juga tidak kalah dengan berbagai ritual yang unik. Bicara mengenai kebiasaan pemakaman, masyarakat Bali memiliki kebiasaan khusus yang dinamakan Ngaben. Upacara Ngaben dikerjakan dengan langkah membakar jenazah di dalam sebuah patung, kebanyakan berupa lembu. 

Warga Masyarakat Bali percaya dengan membakar tubuh orang yang sudah wafat, jiwa dapat terbebaskan lalu menuju kehidupan baru sesudah kematian. Upacara adat Ngaben terhitung memakan modal yang cukup besar. Bisa dikatakan upacara Ngaben merupakan upacara adat pembakaran mayat yang paling mahal semua dunia.

5. Upacara Rambu Solo, Tana Toraja
Rambu Solo adalah upacara kebiasaan kematian penduduk Toraja yang bertujuan guna menghantarkan arwah orang yang meninggal kembali menuju keabadian dengan para nenek moyang mereka di satu area peristirahatan. Ritual ini memakan cost yang tidak sedikit.

Tradisi ini sering terhitung diberi nama tradisi penyempurnaan kematian. Karena masyarakat yang wafat baru dianggap benar-benar meninggal sesudah seluruh prosesi tradisi upacara ini terselesaikan. Jika belum, maka orang yang meninggal tersebut cuma dianggap sebagai orang sakit atau lemah. Sehingga dia selamanya diperlakukan seperti halnya orang yang hidup, yakni dibaringkan di area ia biasa tidur dan juga diberi makan dan juga minum apalagi tetap diajak berbicara.

6. Tahlilan dan Yasinan
Berkaitan dengan kematian, tidak benar satu tradisi masyarakat warga Indonesia yang beragama Islam ialah melaksanakan do’a tahlilan. Dalam do’a tersebut, umat Islam kebanyakan berkumpul membaca surat Yasin dan berdo’a bersama di rumah mayit ataupun bertempat di masjid dekat rumah.

Oleh karena itu, Indonesia menjadi salah satu negara Islam yang memiliki usaha unik untuk mendukung tahlilan. Contohnya ialah usaha cetak yasin yang kebanyakan diperlukan oleh keluarga jenazah. Di beberapa kota besar layaknya Kota Jakarta, jasa cetak yasin murah adalah salah satu tipe usaha yang menjadi sumber penghasilan warga Ibukota.

Bagi beberapa golongan umat Islam di Indonesia, membaca do’a tahlil dan surat yasin dapat diniatkan kepada muslim yang sudah meninggal. Hal ini bertujuan supaya fadilah dzikir, do’a dan yasin tersampaiakan untuk orang yang sudah meninggal. 

populerRelated Article