Travelling Bareng Anak Nggak Pake Drama? Bisa!
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Travelling bareng anak emang menyenangkan. Namun ada masanya anak menjadi bosan dan merengek sepanjang perjalanan menuju suatu destinasi wisata. Drama gitu deh..Menurut psikolog Nadya Pramesrani, M.Psi, travelling bisa memicu banyak drama, sebab semua anggota keluarga keluar dari zona nyaman. “Gak ada kebiasaan seperti sehari-hari, karena itu ada aja masalah atau perdebatan ketika travelling.”
Nadya memberikan empat cara, agar travelling bareng anak minim drama. Apa saja?
Baca juga: Kuliner Akhir Pekan: 4 Rekomendasi Menu di Gyu Katsu Nikaido
Melibatkan anak sebagai pelaksana
Anak usia Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) sekarang sudah mempunyai kemauan.
“Dan mereka bisa menggunakan Google untuk mencari destinasi wisata. Karena itu, orang tua perlu melibatkan anak dalam menyusun jadwal liburan,” ujar Nadya.
Anak mungkin bisa diberikan kesempatan menyusun itinerary hari pertama. Jadi anak tidak lagi sebagai peserta, tetapi pelaksana dalam membuat jadwal liburan.
Baca juga: Kemaleman di GWK? Bisa Nginep di Vila Sekitarnya Nih
Jangan sampai telat makan
Karena terlalu senang, orang tua atau anak bisa lupa makan. Padahal menetapkan jadwal makan seperti rutinitas setiap hari saat liburan sangat penting, agar anak tidak rewel.
“Orang tua harus memastikan jadwal makan anak bisa sesuai dengan rutinitas setiap hari saat liburan,” kata Nadya. Selain itu, jangan lupa meluangkan waktu untuk beristirahat.
Baca juga: Patung Tertinggi Indonesia ada di Bali, Tengok Yuk
Mempersiapkan rencana cadangan
Saat liburan dengan anak, orang tua perlu melengkapi diri dengan informasi dan rencana cadangan. Orang tua perlu menyiapkan rencana lain kalau tiba-tiba anak rewel atau bosan.
Jangan terlalu terpaku pada itinerary
Liburan dengan anak tidak perlu terlalu kaku, alias sangat patuh dengan jadwal. Agar dapat menikmati liburan, lakukan saja semua aktivitas secara lebih fleksibel.