icon-category News

Tren Traveling oleh Milenial Buka Peluang Baru bagi Bisnis Startup

  • 16 Aug 2018 WIB
Bagikan :

Traveling kini sudah menjadi bagian gaya hidup khususnya untuk generasi milenial. Traveling ke luar negeri bukan lagi jadi hal yang terlampau mewah dan justru kian meningkat selama beberapa tahun belakangan. 

Mulai dari menjelajah Asia Tenggara sampai Eropa, kini tidak hanya bisa dinikmati kalangan tertentu saja. Sebuah riset global oleh World Travel and Tourism Council 2018 menyebutkan, Asia kini menjadi benua dengan pertumbuhan sektor Travel dan Tourism tercepat dibanding negara-negara lainnya. Dalam riset ini Indonesia bahkan termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan traveler tercepat yaitu sebesar 7.7 persen.  

Beberapa faktor yang mendukung luasnya mobilitas traveler ke berbagai negara adalah semakin rendahnya hambatan bepergian (travel barriers) seperti proses pembuatan paspor dan perizinan visa yang makin mudah.

Selain itu, makin banyaknya pilihan penerbangan internasional dengan biaya terjangkau dan terbukanya rute-rute penerbangan langsung setiap tahunnya juga menjadi faktor yang mendongkrak tren traveling ini.

Menurut data dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi memprediksi tahun 2018 tren wisata ke luar negeri akan semakin naik. Dua tahun belakangan, jumlah warga negara Indonesia yang ke luar negeri mencapai 8.4 juta orang pada 2016 dan melonjak hingga 9.1 juta orang pada 2017.

Kenaikan jumlah wisatawan asal Indonesia ini juga semakin dipermudah dengan maraknya eksibisi wisata yang digelar oleh beragam maskapai ataupun perusahaan travel di Indonesia.

Dampaknya, banyak bermunculan bisnis startup traveling yang menyasar karakter generasi milenial yang dikenal tech savvy dan gemar memilih pengalaman (live experience) ketimbang materi.

Menurut Managing Partner - Ideosource VC, Edward Ismawan Chamdani, pertumbuhan bisnis traveling memberikan angin segar bagi pengusaha startup di Indonesia.

“Dari perspektif investor, kondisi seperti ini berpeluang untuk menumbuhkan bisnis-bisnis pendukung tren traveling ke luar negeri. Namun yang perlu diperhatikan bagi pelaku startup adalah mereka perlu kreatif dalam memilih segmen. Jangan sampai keliru dan justru malah berhadapan dengan pemain horizontal (consumer apps travel) yang sudah besar,” tutur Edward.

Edward menambahkan, tren bisnis startup yang fokus pada kebutuhan travel ini sangat menjanjikan. Khususnya jika dilihat dari kalangan milenial yang menjadikan traveling sebagai lifestyle, tentunya akan membuat antusias pasar travel makin besar.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini