Home
/
News

Tujuan Wisata yang Wajib Dikunjungi di Seoul

Tujuan Wisata yang Wajib Dikunjungi di Seoul
Republika06 November 2016
Bagikan :
Preview


Korea Selatan dari tahun ke tahun mengalami pergerakan perjalanan wisata yang luar biasa. Beragam paket wisata ditawarkan oleh negara asal aktor yang juga menjadi brand image pariwisata Song Joong Ki ini.

Tak hanya memiliki ragam objek wisata menarik yang wajib dikunjungi, Seoul dan kota lainnya dikenal memiliki kemudahan akses dan menyediakan pelbagai aktifitas wisata. Lalu, apa saja hal yang mesti Anda lakukan begitu sampai di Seoul? Berikut penjelasannya dikutip dari Korea Tourism Organization (KTO).

Wisata Belanja
Korea Selatan bukan hanya dikenal karena pemain drama yang memukau. Negara ginseng ini juga dikenal sebagai tujuan wisata favorit wisatawan di seluruh dunia. Ketika bertandang ke Seoul, ada beberapa lokasi wisata belanja yang sayang jika Anda lewatkan begitu saja.

Preview


1. Kawasan Insa Dong
Insa-dong yang terletak di jantung kota merupakan tempat yang penting di mana souvenir lama dan tradisional tapi berharga dipamerkan. Ada satu jalan utama di Insa dong dengan gang-gang di setiap sisi. Dalam gang ini diisi oleh galeri, restoran tradisional, kedai-kedai teh, dan kafe.

Galeri-galeri disini merupakan detak jantung dari Insa dong. Ada sekitar 100 galeri di daerah dan Anda dapat melihat setiap contoh seni rupa tradisional Korea dari lukisan hingga patung. Galeri paling terkenal adalah Hakgojae Gallery, yang berfungsi sebagai pusat seni rakyat, Galeri Seni Gana, yang mempromosikan banyak seniman menjanjikan, dan Gana Art Center.

Rumah minum teh dan restoran-restoran adalah pelengkap sempurna untuk galeri. Pada awalnya mereka mungkin akan sulit untuk ditemukan, tetapi jika Anda meluangkan waktu untuk berjalan-jalan di lorong-lorong berliku-liku, melihat-lihat tempat belanja sendiri bisa sangat menghibur. Toko-toko di Insa dong sangat populer di kalangan semua kelompok usia, karena masing-masing memiliki keunikan.

Setiap hari Sabtu 14:00-22:00 dan Ahad 10:00-22:00, jalan utama ditutup dari lalu lintas dan itu menjadi ruang budaya. Toko-toko mendirikan stand di luar dan pedagang permen Korea dan warung peramal dapat dengan mudah ditemukan. Insa dong sangat populer di kalangan wisatawan asing. Ini adalah di mana mereka dapat mengalami dan melihat langsung budaya tradisional Korea, juga membeli potongan-potongan seni rupa.

2. Kawasan Myeong Dong
Kawasan ini sudah terkenal merupakan surga nya pusat perbelanjaan di Korea Selatan. Sepanjang satu kilometer di jalan ini, Anda akan banyak menemukan pelbagai toko bermerek dan beragam. Anda bisa mendapatkan produk berkualitas dan ternama dengan harga yang sangat menarik disini. Disini, Anda akan menemukan mall paling hits di Korsel seperti Myeong-dong Migliore, Lotte Department Store, Noon Square, M Plaza dan Shinsegae Department Store.

Selain itu, Myeong-dong adalah rumah bagi Jaemi-ro Street, sebuah jalanan unik yang didedikasikan untuk kartun. Salah satu jalan ternama yang diciptakan oleh 70 peserta kartunis yang menggunakan keahlian mereka untuk menciptakan suasana hidup dan energik yang berdiri dengan namanya (Jaemi berarti "menyenangkan" dalam bahasa Korea).

Jaemi-ro Street terletak di arah Gunung Namsan dari Stasiun Myeongdong. Kawasan ini penuh dengan atraksi tersembunyi yang dapat dengan mudah memperlambat setiap orang yang melewatinya. Anda dapat bertemu dengan beragam karakter kartun Korea yang mengisi sudut-sudut dan dinding setiap jalan. Anda juga dapat mengunjungi pusat multikultural Jaemirang dan Seoul Animation Center yang terletak di dekatnya saat Anda menjelajahi jalan-jalan ini.

3. Kawasan Dong Daemun
Dongdaemun Shopping Complex adalah salah satu pasar yang paling terkenal di Korea. Perusahaan ini didirikan pada bulan Desember 1970 sebagai yang terbesar dari jenisnya di Asia dan telah mempertahankan status itu selama 40 tahun terakhir.

Kebanyakan toko-toko yang dapat Anda temukan yakni menjual kain dan pakaian untuk semua tren mode global terbaru. Dongdaemun Shopping Complex kini juga membangun reputasinya sebagai pusat desain internasional. Selain itu, saat matahari terbenam dan malam mulai datang, pasar malam muncul di belakang Dongdaemun Desain Plaza (DDP).

Jalan dengan kios-kios bertenda kuning terlihat selaras berurutan, dan terlihat akan ramai dengan orang-orang pada pukul 10 malam. Baru-baru ini, namanya diubah menjadi 'Pasar Sebit Dongdaemun'. Di pintu masuk Pasar Sebit Dongdaemun, Anda akan disambut oleh maskot lucu berbentuk burung hantu, diikuti oleh deretan kios pinggir jalan yang tampaknya tak terhitung jumlahnya dan menjual berbagai macam barang. Selain itu, Anda dapat menikmati beragam street food untuk camilan larut malam seperti Gimbap, Tteokbokki, dan sundae.

Preview


Wisata Hiburan

1. Teater Nanta Myeong Dong
Teater Nanta Myeongdong berlokasi di lantai 3-5 Gedung UNESCO, tempat Funky House berada. Di dalamnya termasuk sebuah teater dengan 386 kursi dengan dua tingkat. Bangku-bangku tersebut diletakkan sedekat mungkin dengan panggung dan dinding-dindingnya didesain secara khusus sehingga penonton bisa merasakan semangat pertunjukan.

Auditoriumnya juga terdapat ruangan khusus keluarga yang datang bersama anak-anak, berlokasi di lantai tiga. Ruangan ini memiliki kaca antisuara dan sistem stereo sehingga para penonton segala usia dapat menikmati pertunjukan. Teater di Myeongdong ini dia hanya memiliki pertunjukan berkualitas tinggi, tetapi juga memiliki tempat pameran kelas satu di lobinya. Anda bisa mengecek laman resminya untuk informasi lebih lanjut dan reservasi tiket untuk pertunjukan.

2. Seoul Arts Center
Pusat Seni Seoul adalah kompleks seni perwakilan yang ada di Korea. Hal ini terdiri dari Opera House, Concert Hall, Galeri Seni, Morgue, Kaligrafi dan Teater yang khusus untuk memainkan seni di jam-jam tertentu. Anda dapat menikmati berbagai pertunjukan dan pameran di pusat kebudayaan ini.

Salah satu aspek yang menonjol dari gedung ini adalah bahwa itu dibangun untuk sepuluh pusat seni terbaik di dunia. Opera House yang berdiri di tengah-tengah kompleks, atapnya berbentuk seperti Gat. Gat merupakan topi tradisional Korea yang terbuat dari bambu. Disini merupakan satu-satunya tempat terbaik untuk menyimpan kaligrafi khas Korea, dan bisa dikunjungi oleh wisatawan. Selain itu, wisatawan juga akan disuguhkan video dari kesenian Morgue.

Berkunjung ke lokasi kesenian ini tak perlu khawatir karena tidak dipungut biaya sepeser pun. Setelah puas berkeliling, Anda akan disuguhkan pemandangan pegunungan nan indah lengkap dengan kursi untuk bersantai. Bila Anda penasaran, ikuti jejak gunung-gunung itu dan Anda akan sampai di Daesungsa Temple, sebuah kuil Buddha yang berada di pegunungan.

3. Merasakan Seoul dari perspektif yang berbeda di Namsan
N Seoul Tower yang letaknya di Gunung Namsan dapat ditempuh dengan menggunakan cable car. Dari atas sini, pemandangan kota Seoul dengan perspektif berbeda dapat Anda lihat. Untuk menaiki cable car, para pengunjung bisa memilih bolak-balik atau hanya satu arah. Biaya untuk perjalanan bolak-balik sebesar 8.500 won untuk dewasa dan anak-anak 5.500 Won.

Sebelum memasuki kawasan N Seoul Tower Anda akan menaiki tangga dengan pemandangan hutan yang asri. Lalu di sisi sebelah kiri Anda bisa melihat sebuah tempat yang penuh dengan gembok cinta. Gembok cinta di lokasi dijual seharga 10.000 won. Banyak pasangan yang ingin menaruh gembok mereka. Dulu, kunci untuk gembok tersebut dibuang hutan, tetapi untuk menjaga kelestarian lingkungan, kunci-kunci untuk meletakkannya dibuatkan sebuah kotak lucu seperti kotak surat. Ingat ya, setelah kalian meletakkan gembok di tempat ini, kuncinya langsung diletakkan di kotak yang telah disediakan.

Nah, jika ingin melanjukan ke ruang observatorium N Seoul Tower kalian bisa melanjutkan naik ke atas. Setelah ada sebuah gazebo besar, di baliknya Anda bisa melihat komplek N Seoul Tower.

Preview


Wisata Sejarah

1. Istana Gyeongbokgung
Dari tanggal 24 September hingga 28 Oktober, Istana Gyeongbokgung akan dibuka untuk masuk malam hari, sehubungan dengan Korea Creative Content Agency yang menawarkan malam khusus untuk wisatawan. Acara ini akan menggunakan warisan budaya dengan cara baru untuk menciptakan suasana artistik yang menarik bagi pengunjung baik domestik maupun asing. Melalui kerjasama ini teknologi digital dan kepekaan artistik, pengunjung dapat melihat dan mengalami sisi baru dari Istana Gyeongbokgung.

Istana Gyeongbok adalah sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul (Gangbuk), Korea Selatan. Istana ini termasuk dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Joseon. Istana Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek. Istana ini hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi, Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Setelah pembunuhan Maharani Myeongseong oleh mata-mata Jepang pada tahun 1895, Raja Gojong meninggalkan istana ini bersama anggota keluarganya yang lain dan tidak akan pernah kembali.

Pada tahun 1911, pemerintahan Jepang yang sedang menjajah Korea menghancurkan semua bangunannya kecuali 10 bangunan utama, dan membangun Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk gubernur jenderal Korea di depan Ruangan Tahta. Bangunan utama dari Istana Gyeongbok termasuk Geunjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru (harta nasional nomor 224) yang memiliki kolam bunga teratai dan bertiangkan 48 buah tonggak granit.

Istana Gyeongbok saat ini dibuka untuk umum dan Museum Nasional Rakyat Korea (National Folk Museum of Korea) berdiri di dalamnya. Banyak rakyat Korea yang berharap pemerintahnya dapat mengembalikan bentuk asli istana. Berkat kerja keras arkeolog, 330 bangunan berhasil dibangun kembali.

2. Museum Nasional Rakyat Korea
Museum Rakyat Nasional Korea atau National Folk Museum of Korea adalah sebuah museum yang terletak di halaman Istana Gyeongbok, Seoul, Korea Selatan. Museum ini mengoleksi sebanyak 2.240 artefak dan alat-alat yang digunakan oleh masyarakat Korea pada masa lalu sampai sekarang. Bangunan museum ini didesain mengikuti arsitektur bangunan-bangunan kuil Buddha terkenal di Korea. Misalnya, bagian depan museum dirancang menyerupai dua buah jembatan batu di Kuil Bulguk, dan bagian utama bangunan adalah pagoda kayu lima tingkat yang menyerupai Aula Palsang di Kuil Beopju. Sayap bangunan di sebelah timur mengikuti desain Aula Mireuk di Kuil Geumsan dan sayap barat menyerupai Aula Gakhwang di Kuil Hwaeom.

Ketika masuk ke tempat ini, terdapat ruang terbuka yang memamerkan gedung-gedung tua seperti tiang totem kuno yang digunakan untuk melindungi desa dan benda-benda lainnya. Ini adalah pintu utama Anda akan disambut oleh Museum Rakyat Korea. Sesudah itu Anda akan dapat menikmati lebih banyak benda menarik di dalam museum. Sebanyak 4.000 benda bersejarah ada di dalam museum ini. Mulai dari zaman pra sejarah sampai pendudukan Jepang. Selain itu, Anda juga bisa menyaksikan siklus pertanian masyarakat Korea pada masa lampau. Juga, di dalam museum ini pada akhir pekan akan menampilkan pertunjukan kesenian yang diiringi dengan alat musik tradisional Korea.

Bagi Anda yang tidak suka dengan museum, begitu datang ke tempat ini, Anda justru akan berubah pandangan terhadap museum. Tempat ini menawarkan banyak keingintahuan tentang kebudayaan Korea. Anda akan belajar kebudayaan tanpa merasa bosan dengan penjelasan sejarah yang ada. Selain menyenangkan, untuk masuk ke objek wisata ini juga tidak dipungut biaya alias gratis. Biaya masuknya sudah tercakup dalam biaya masuk Istana Gyeongbokgung. Jadi Anda bisa bebas mengunjungi tempat ini.

3. Desa Tradisional Bukchon Hanok
Anda ingin mendapatkan pengalaman berbeda ketika datang ke Seoul? Datanglah ke desa tradisional Bukchon Hanok. Disini, Anda akan dibawa pada suasana masa lalu Korea Selatan. Dikelilingi oleh Istana Gyeongbokgung, Istana Changdeokgung dan Kuil Jongmyo, Desa Bukchon Hanok adalah rumah bagi ratusan rumah tradisional yang disebut 'hanok' yang menjadi kenangan saat Dinasti Joseon.

Nama, 'Bukchon,' yang secara harfiah diterjemahkan 'desa bagian utara,' muncul sebagai lingkungan desa terletak di utara dua landmark Seoul yang signifikan, Sungai Cheonggyecheon dan Jongno. Hari ini, banyak dari hanoks (rumah adat korea) ini beroperasi sebagai pusat kebudayaan, penginapan, restoran dan rumah teh, memberikan pengunjung kesempatan untuk mengalami, belajar dan membenamkan dalam budaya tradisional Korea.
populerRelated Article