icon-category News

Tujuh Atlet Paralayang Korban Gempa Palu Belum Ditemukan

  • 30 Sep 2018 WIB
Bagikan :

Sebanyak tujuh atlet paralayang yang mengikuti Kejuaraan Palu Nomoni 2018 belum ditemukan pascagempa berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha mengatakan, saat ini tim Basarnas sudah ada di lokasi Hotel Roa-Roa tempat atlet menginap, tetapi evakuasi masih menggunakan alat seadanya.

Tujuh atlet paralayang yang belum ditemukan ini sebagian besar berasal dari Indonesia. Satu orang bernama Dong Jin asal Korea. Adapun keenam atlet Indonesia tersebut, yakni Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang, Glen Mononutu, Franky Kowas, dan Petra.

Yudha mengatakan, Reza Kambey dan Ardi Kurniawan adalah dua atlet yang ikut dalam Pelatnas Asian Games 2018. Selain ketujuh atlet ini, ada tiga orang pendamping kegiatan yang juga belum ditemukan.

Yudha menjelaskan, pada 25 September, Paralayang Indonesia mengadakan kegiatan lomba cross country (Xc) atau lintas alam di Palu yang berlangsung sampai 30 September ini. Total ada 30 peserta yang ikut, terdiri atas 27 orang dari Indonesia, dan tiga orang dari luar negeri, yakni Singapura, Belgia dan Korea. 

"Sebagian besar atlet dan pendukung acara menginap di hotel tersebut (Roa-Roa Palu)," katanya. 

Menurutnya, perlombaan Paralayang Palu Nomoni telah berlangsung sejak 25 September. Pada Jumat (28/9) para atlet telah menyelesaikan babak ketiga sebelum waktu Shalat Jumat. 

Setelah selesai, seluruh atlet kembali ke penginapan. Sebelum gempa mengguncang Palu sekitar pukul 17.02 WIB, sebanyak 20 atlet ke luar mencari makan malam, sisanya peserta masih di hotel. "Dua puluh orang yang keluar hotel mencari makan ini Alhamdulillah selamat," katanya. 

Yudha mengatakan, informasi tujuh orang atlet bersama tiga pendukung lainnya masih berada di dalam hotel yang ambruk usai diguncang gempa diketahui dari Viki, salah satu atlet yang berhasil selamat. Viki pada saat kejadian gempa berada di hotel bersama 10 orang lainnya.Ia berhasil selamat ke luar dari hotel, tetapi dalam kondisi cedera luka patah leher. 

"Viki lolos dari reruntuhan hotel, akhirnya dievakausi warga, pada saat runtuh, posisinya ada di ujung pintu hotel," kata Yudha. 

Hotel Roa-Roa termasuk hotel besar yang sering digunakan untuk kegiatan, terdiri dari delapan lantai. Hotel tersebut kini roboh akibat guncangan gempa berkuatan 7,4 SR yang mengguncang Palu. 

Menurut Yudha, sampai saat ini masih terdengar suara minta tolong dari dalam reruntuhan Hotel Roa-Roa, tetapi upaya evakuasi karena keterbatasan alat berat masih dilakukan menggunakan alat seadanya. 

 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini