Home
/
News

Akhirnya Mengaku Menunggak Listrik, Fadli Zon: Listrik Mahal

Akhirnya Mengaku Menunggak Listrik, Fadli Zon: Listrik Mahal

-

Liberty Jemadu19 April 2018
Bagikan :

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon mengkui bahwa rumah yang terletak di Bumi Cimanggis, Ciracas, yang diketahui menunggak tagihan listrik adalah rumahnya. Sebelumnya, ia mengaku lupa saat ditanya mengenai rumah tersebut.

"Jadi itu adalah rumah kreatif saya, ada dua meteran listrik kalau enggak salah. Saya baru tahu dari karyawan saya," kata Fadli di DPR, Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Fadli juga mengaku rumah tersebut terlambat bayar tagihan listrik. Dari foto meteran listrik yang sempat viral di media sosial, tertulis rumah itu nunggak hingga Rp4.649.080.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra beralasan tarif listrik saat ini mahal, sementara karyawan yang tinggal di rumah itu tidak memberitahu pada dia terkait tagihan listrik, sehingga akhirnya menunggak.

"Lalu saya tanya, memang terlambat membayarnya? Memang kan tagihan listrik makin naik, tagihan tarif listrik makin naik, dia enggak konfirmasi dan saya enggak pernah tinggal di sana, tapi sudah dibayar. Selesai," ujar Fadli.

Namun demikian, ia mengaku heran, foto meteran listrik miliknya viral di media sosial. Ia berharap viralnya foto meteran listrik tersebut tidak menjadi bagian dari agenda politik.

"Itu menarik menurut saya, apakah memang PLN melakukan viralisasi terhadap orang menunggak atau apa, jangan sampai bagian dari sebuah operasi politik. Menurut saya tak ada yang disembunyikan, tak ada masalah, kalau misal memang ada kelalaian dari anak buah saya, enggak masalah, sudah selesai," tutur Fadli.

Jika benar itu merupakan operasi politik, bagi Fadli itu tidak bermutu. Namun ia juga merasa bersyukur, sebab dengan demikian masyarakat akan tahu bahwa tarif listrik saat ini semakin mahal.

"Biar masyarakat tahu tarif listrik makin mahal, kalau saya persoalan teknis, hoax dan sebagainya yang dilakukan pihak-pihak tak bertanggung jawab dan pengecut saya kira ini harus dihentikan, apalagi jika diduga terkait tangan-tangan kekuasaan, bagian dari pilpres, harus dihentikan, jangan sampai penguasa jadi produsen hoax," ketus Fadli.

 

 

populerRelated Article