Sponsored
Home
/
Travel

Menguji Adrenalin dengan Berwisata di Perbatasan Semenanjung Korea

Menguji Adrenalin dengan Berwisata di Perbatasan Semenanjung Korea
Preview
Andari Novianti04 May 2018
Bagikan :

Korea Utara yang selalu hadir dengan kabar nuklirnya kali ini mempunyai cerita yang berbeda. Kini, Korea Utara, dan saudaranya, Korea Selatan telah berdamai.

Sejak kedua negara itu berperang pada 1953 dan diakhiri dengan gencatan senjata. Pada Jumat (27/4), untuk pertama kalinya, pemimpin Korea Utara menginjakan kaki di Korea Selatan.

Salah satu komitmen antara kedua orang penting ini adalah mengubah citra zona demiliterisasi (DMZ) menjadi zona perdamaian. DMZ adalah jalur tanah yang melintasi Semenanjung Korea, sepanjang 248 km dan lebar 4 km yang menyangga Korea Utara, serta Korea Selatan.

DMZ berada di Panmunjom, sebuah desa kecil dengan 10 rumah. Panmunjom terletak 53 km dari Seoul, Korsel dan 10 km dari Kaesong di Korut. Kabarnya, desa genjatan senjata ini menjadi perbatasan militer terpadat di dunia.

Preview

Walau atmospherenya dirasa begitu menakutkan, nyatanya DMZ juga menjadi lokasi wisata yang menawarkan cerita dan feel yang berbeda. Lokasi yang berdiri sejak 1953 ini dilengkapi dengan kawat berduri, kamera pengawas dan pagar listrik, lengkap dengan tentara yang berjaga.

Adzharul Fuad, salah seorang wisatawan yang pernah menyambagi DMZ beberapa tahun lalu membagikan kisahnya kepada kumparanTRAVEL. Kala itu, dirinya mengatakan berkunjung ke DMZ karena mengikuti Korea Winter School.

Adzharul juga mengakui perasaan menegangkan juga menghampiri dirinya ketika menginjakan kaki di DMZ. "Aku biasanya ikut jalan-jalan buat senang-senang, tapi ini (beda, seperti) menghampiri maut," imbuhnya saat dihubungi kumparanTRAVEL beberapa waktu lalu.

Ia juga menambahkan sederet aturan ketat dan banyaknya tanda tangan surat semakin membuatnya tegang. Adapun aturan itu seperti dilarang untuk merekam dan mengambil gambar di beberapa lokasi, tidak diperkenankan memakai tank-top dan baju terbuka.

Preview

Sebelum memulai tur, dirinya juga diharuskan tanda tangan di atas surat pernyataan. Kurang lebih surat itu berisi pernyataan jika pengunjung sudah siap menerima jika ada kejadian yang tidak diinginkan.

"Surat pernyataan (itu) isinya bikin creepy, (isinya) menyatakan pengunjung di sini dengan sukarela kalau ada apa-apa (jadi) urusan masing-masing, risikonya bisa cacat dan kematian. Kita disuruh tanda tangan dan memberikan risiko yang gede banget. Aku (sebelumnya) tidak pernah ikut tur sampai ada surat pernyataan yang begini," kenang pria berusia 23 tahun itu.

Jika ingin berkunjung ke DMZ pun tak bisa sembarangan, harus menggunakan jasa agen perjalanan yang sudah terdaftar. Pengunjung yang datang juga diwajibkan membawa paspor dan mematuhi segala aturan yang ada.

Preview

Nantinya, sang pemandu wisata akan menjelaskan apa saja aturan yang harus dipatuhi. Selain itu, setiap tur yang dilakukan di DMZ pasti sudah terjadwal dan ditentukan dengan baik.

Sebelum memasuki area DMZ, pengunjung akan melipir ke Joint Security Area, di sini para tentara Korea akan masuk ke dalam bus dan mengecek kelengkapan identitas. Setelah itu peserta akan melanjutkan perjalanan dan singgah di sebuah auditorium. 

Di auditorium ini para pengunjung akan menonton sedikit cuplikan tentang perang Korsel dan Korut. Serta bagaimana peran PBB sebagai mediator dan menegahi kedua belah pihak untuk menyudahi genjatan senjata.

Selanjutnya tur akan dilanjutkan dengan mengunjungi beberapa titik. Seperti Imjingak Park yang berisi patung untuk mengenang terjadi perang, Bride of Freedom, Stasiun Dorasan yang menjadi penghubung ke Korsel dan Korut, Bell of Peace, dan sebagainnya.

Preview

Salah satu yang menarik jika berkunjung ke Dora Observatory, karena menjadi lokasi paling dekat dengan Korut jika dilihat dari Korsel.

Di sini ada fasilitas teropong yang biasa digunakan, sayangnya harus merogoh kocek untuk biaa menikmatinya. Dengan menggunakan teropong ini akan terlihat beberapa lokasi di Korut. 

Preview

Jika penasaran langsung saja daftar ke agen perjalanan di Korea. Irma Maulida, PR Korean Tourism Organization Jakarta menuturkan khusus untuk busnya saja dikenakan biaya Rp 38 ribu.

“Ke DMZ harus ikut open trip. Biaya ke sana 3 ribu won untuk busnya saja,” ujarnya saat ditemui kumparanTRAVEL dalam acara #AkudanKorea, di Suasana Restaurant, Jakarta, Jumat (4/5).

Irma juga menambahkan jika mengikuti tur ini tak bersama rombongan akan dikenakan biaya hingga Rp 129 ribu. “Kalau private bisa mencapai KRW 10 ribu,” tutupnya.

populerRelated Article