Unggah Foto Makanan ke Instagram Berpotensi Bikin Gendut
PERNAHKAH mengunggah foto makanan ke media sosial untuk menunjukkan apa yang Anda makan? Menyenangkan bukan ketika foto makanan itu disukai banyak orang dan mendapat banyak komentar. Namun, ternyata mengunggah foto makanan ternyata bisa menyebabkan makan terlalu banyak. Mengapa bisa begitu?
Foto makanan yang diunggah ke media sosial, seperti Instagram, pastinya harus menarik. Semua orang tahu panekuk yang polos tanpa topping apapun tidak akan menarik. Untuk itu, perlu topping, makanan lain, hingga minumannya.Anda membuat panekuk tersebut lebih instagrammable dengan menambahkan makanan lain. Makanan lain itu seperti sesendok selai kacang, segenggam buah stroberi yang dibentuk hati, lumuran sirup maple, serta beberapa potong cokelat dan kue keju.
Semua itu membuat lupa jika penambahan itu membuat porsi makan jadi berlebihan. Padahal tubuh tidak memerlukan asupan sebanyak itu.
Seperti dikutip dari Independent.co.uk, seorang blogger kesehatan berusia 26 tahun, Amanda Meixner membahas isu ini.
Ia membahas pentingnya kesadaran akan kontrol porsi makanan. Meixner membandingkan porsi makanan yang benar dengan porsi makanan untuk diunggah ke Instagram.
Porsi sarapan yang seimbang terdiri dari gandum, segenggam stroberi dan blueberry, 20 gram cokelat, dan taburan kayu manis. Sementara itu, sajian sarapan yang instagrammable mengandung dua kali porsi yang seharusnya dengan tambahan kue protein.
Hal ini membuat makanan instagrammable tersebut mengandung 716 kalori. Padahal tubuh kita hanya membutuhkan 320 kalori saat pagi hari.
“Saat mengunggah ke Instagram, mereka bilangnya ini cuma makanan yang sederhana. Tetapi makanan itu ditambahkan coklat karamel, oats dengan permen kopi matcha dan biji kakao, buah belimbing, selai kacang serta pisang,” kata Meixner.
Jangan tertipu Instagram
Menurut dia, menambahkan makanan agar terlihat indah dan tidak peduli dengan porsinya sungguh keterlaluan.
Ternyata Meixner bukan satu-satunya orang berpengaruh di bidang kebugaran yang mengangkat isu ini. Salah satu pengguna instagram, Chi Pham, juga menyoroti masalah kalori pada topping makanan.
Pham mengakui memang menyenangkan sarapan dengan roti panggang lengkap dengan segala jenis topping yang enak. Ia pun sering menyantap makanan sejenis itu untuk sarapannya. Namun, semua tambahan topping itu berarti penambahan kalori.
Pham bahkan mengklaim sarapan yang seharusnya hanya 320 kalori bisa meningkat menjadi 1000 kalori. Namun, menurut Pham, hal itu tidak jadi persoalan jika seseorang berolahraga keras setelah makan kalori sebanyak itu.
Konsumsi makanan sehat memang patut diacungi jempol. Jangan tertipu oleh Instagram. Tidak semua makanan yang Anda buat harus terlihat menggiurkan. Oleh karena itu, hentikan menambah porsi makanan Anda hanya demi mendapat banyak likes di Instagram. (Annisa Fauziah)***