icon-category Entertainment

Kadang Paula Verhoeven Marahi Baim Wong karena Video yang Diunggah Tak Disensor

  • 09 Mar 2019 WIB
Bagikan :

Mayoritas video di kanal Youtube yang dikelola Baim Wong-Paula Verhoeven ditonton lebih dari sejuta kali. Melihat fakta ini, Paula makin bersemangat mendukung ide-ide gila suaminya. Baim-Paula sepakat tak menjadikan jumlah penonton sebagai beban layaknya rating dan share di sinetron atau label box office di film.

“Semua YouTuber pasti memikirkan jumlah viewer. Tidak munafik, sih. Namun saya dan Baim berprinsip, kalau diterima alhamdulillah. Kalau enggak, ya coba lagi dengan cara lain. Kami sudah punya segmen sendiri. Kami bekerja tanpa beban. Tulus saja. Orang bisa merasakan bahwa kami enggak pura-pura dan enggak ada rekayasa,” Paula menimpali.

Kadang aktris kelahiran Semarang, 18 September, ini marah karena video yang diunggah Baim tidak disensor. Saat di AS misalnya, pasangan ini mengobrol dalam mobil. Obrolan yang diwarnai emosi dan amarah itu diunggah ke YouTube. Di luar dugaannya, masyarakat suka. 

“Bisa jadi karena obrolan mengalir begitu saja. Kami enggak pura-pura termasuk dalam video obrolan dengan Rafathar (putra Raffi Ahmad dan Nagita Slavina—red.). Masyarakat semakin cerdas. Mereka bisa membedakan yang mana rekayasa dan apa adanya,” Paula mengulas.

Kadang Paula Verhoeven Marahi Baim Wong karena Video yang Diunggah Tak Disensor (Markuat / tabloidbintang.com)

Baim menambahkan, “Tampil natural itu susah. Kebanyakan yang tersedia di televisi atau YouTube sajian rekayasa. Akhirnya, publik terkondisi menonton dan menikmati itu.” 

Sejak konten video mereka sering menjadi tren, warganet menjuluki pasangan ini Bapau, singkatan Baim Paula. Meski terdengar lucu, Baim Paula enggan menggunakan nama ini. Lagi-lagi, Raffi meyakinkan pasangan ini untuk memakai nama Bapau.

(wyn/ ind/ han)

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini