icon-category Startup

Vimeo Dapat Suntikan Dana Rp4,2 Triliun

  • 26 Jan 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Vimeo, situs layanan berbagi video yang awalnya dibuat untuk para pembuat film indie, berhasil meraih investasi senilai USD300 juta dari T Rowe Price dan Oberndorf Enterprises. Investasi ini menjadikan Vimeo sebagai perusahaan senilai USD5 Miliar.

Vimeo mendapatkan keuntungan setelah beralih menjadi perusahaan berbasis SaaS (Software as a Service). Layanan yang disediakan oleh Vimeo memudahkan perusahaan untuk mengatur, menjadi host, dan membagikan konten video. Layanan ini bernama Vimeo Stock, software yang berfungsi mirip seperti Getty Images atau Shutterstock.

Rencana peralihan bisnis ini memang telah diumumkan oleh induk perusahaan Vimeo, IAC. Peralihan bisnis ini berhasil melipatgandakan nilai perusahaannya dalam kurun kurang dari tiga bulan saja. Nyatanya, Vimeo berhasil menjadi enterprise yang paling cepat perkembangannya di Amerika.

Baca juga: Apakah Bitcoin Investasi yang Menguntungkan?

Rencana investasi ini dibagi menjadi dua tahap. Dana suntikan pertama senilai USD200 juta akan meningkatkan nilai perusahaan menjadi USD5,2 milliar. Dana kedua senilai USD100 juta akan meningkatkan nilai perusahaan menjadi USD5,7 miliar.

"Semua ini dicapai dengan penuh kerja keras, ambisi, serta tingkat disiplin yang tinggi," ujar CEO IAC, Joey Levin. Ia juga memberikan pujian kepada Anjali Sud, sang CEO dari Vimeo karena telah menjadi pemimpin yang luar biasa.

Nilai fantastis ini dituai setelah usaha Vimeo mendapatkan pendanaan ekuitas senilai USD150 juta pada tahun 2018. Vimeo dinilai mendapatkan untung pada kuartal ketiga dan meningkatkan revenue sampai 44 persen (sekitar USD75 juta).

Baca juga: Naik 400 Persen dari Tahun Lalu, Dua Bitcoin Kini Setara Rp1 Miliar

Sekarang perusahaan ini memiliki lebih dari 3,500 customer, termasuk Amazon, Starbucks, Deloitte, Zendesk, dan lain-lain. Selain itu, terdapat lebih dari 200 juta pengguna yang tersebar di 190 negara. Menurut data Vimeo, sekitar 1,5 juta pengguna tersebut adalah pelanggan berbayar.

Sepertinya telah dibuktikan bahwa firma software yang membantu perusahaan lain berkomunikasi menjadi tren yang menguntungkan. Hal ini karena perusahaan cenderung bekerja secara remote atau jarak jauh karena pandemi.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini