Home
/
Technology

Tajir Melintir, Viral Calon Pengantin di Surabaya Sebar Uang Dolar

Tajir Melintir, Viral Calon Pengantin di Surabaya Sebar Uang Dolar

Rima Sekarani Imamun Nissa10 September 2019
Bagikan :

Setiap orang pasti punya tradisi yang unik dalam keluarga mereka, begitu juga dengan calon pengantin asal Surabaya ini. Pasangan bernama Fahad dan Fierly itu menyebar uang dolar ketika prosesi lamaran.

Video ketika mereka menyebar uang dolar ini kemudian viral di media sosial. Salah satu akun gosip yang mengunggah ulang videonya adalah @lambe_turah.

Dari video yang beredar, terlihat pasangan yang kompak memakai baju biru ini tengah memegang uang pecahan 100 dolar. Fahad dan Fierly berdiri dengan latar belakang dekorasi bernuansa biru.

Tak cuma Fahad dan Fierly yang memegang uang dolar, seorang pria yang tampak dalam video itupun sibuk memegang gepokan uang mata asing ini.

Tak lama, pria ini lalu menyebar uang dolar pada para tamu yang langsung disambut dengan suasana meriah.

Sebar uang dolar. (Instaram/@lambe_turrah)
Preview
Sebar uang dolar. (Instaram/@lambe_turrah)

"Wuiiiih, dolar," ujar wanita yang merekam video ini.

Video ini langsung ramai komentar dari warganet. Ada yang mengatakan aksi ini jarang ditemui dan terlalu menghambur-hamburkan uang.

"Terus udah merasa hebat gitu buang-buang uang? Sombong sekali. Tiba-tiba diambil semua hartanya sama Allah nyahok, nggak ada duit lagi," tulis warganet.

"Masih banyak yang lebih membutuhkan di luar sana, apalagi di malam hari banyak anak kecil demi uang logam dia rela di pinggir jalan menahan ngantuk hanya untuk besok bisa makan," komentar warganet lainnya.

Sebar uang dolar. (Instaram/@lambe_turrah)
Preview
Sebar uang dolar. (Instaram/@lambe_turrah)

Meski begitu, banyak juga warganet yang salah fokus dengan perbedaan ekspresi pasangan calon pengantin tersebut. Si calon mempelai pria entah mengapa tak menebarkan senyum bahagia seperti pasangannya.

"Calon suaminya nggak senyum. Kenapa?" tulis warganet.

"Gagal fokus sama lakinya, kayak nggak seneng gitu," kata yang lain menimpali.

 

Berita Terkait:

populerRelated Article