icon-category Digilife

Virus Corona Bikin Rugi Google dan Facebook Sampai Rp709 Triliun?

  • 26 Mar 2020 WIB
Bagikan :

(Ilustrasi/dok. Unsplash)

Uzone.id -- Pandemi corona memang menghantam sisi perekonomian dunia, tak terkecuali bagi pendapatan iklan dua raksasa teknologi Google dan Facebook. Tahun ini, dua perusahaan teknologi ini diprediksi mengalami kerugian sampai triliunan rupiah.

Dari pemaparan lembaga riset Cowen & Co., Google dan Facebook kemungkinan akan rugi sekitar USD 44 miliar atau setara Rp709 triliun untuk pendapatan iklan global sepanjang 2020 gara-gara virus corona yang melanda berbagai negara di dunia.

Secara terpisah, total pendapatan bersih Google pada 2020 diprediksi mencapai USD 127,5 miliar atau setara Rp2,060 kuadriliun. Berdasarkan analisis Cowen & Co., Google berpotensi kehilangan 18 persen dari target pendapatan awal untuk tahun ini.

Baca juga: Memantau Virus Corona Pakai Data Lokasi Google

Sementara untuk prediksi pendapatan iklan Facebook untuk tahun ini diproyeksikan mencapai USD 67,8 miliar atau sekitar Rp1,098 kuadriliun. Melihat dari apa yang diestimasikan Cowen & Co., pendapatan Facebook bisa jadi anjlok melampaui 19 persen. 

Mengutip Variety, penggunaan Facebook selama pandemi corona berlangsung justru semakin meningkat. Tercatat ada peningkatan penggunaan mencapai 50 persen dari bulan Februari kemarin dari negara-negara yang mayoritas dilanda infeksi corona.

“Meski begitu, kami tidak memonetisasi berbagai layanan meskipun engagement kami sangat meningkat,” ungkap Alex Schultz selaku VP Analytics dan Jay Parikh sebagai VP Engineering Facebook.

Baca juga: Lebaran Terancam Dibayangi Corona, Ini Resep Facebook Agar Tetap Hasilkan Uang

Bahkan, Google dan Facebook dinilai akan tetap mendapatkan keuntungan walaupun pendapatannya anjlok sampai dua digit.

Di tahun ini, Google diprediksi akan mengantongi pendapatan sekitar USD 54,3 miliar dari aspek operasional, sedangkan pendapatan Facebook akan berkisar USD 33,7 miliar.

Lebih lanjut, bahkan bisnis iklan di Facebook pada 2021 diproyeksikan akan ‘balas dendam’ alias kembali tumbuh sekitar 23 persen year-on-year mencapai USD 83 miliar.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini