Wapres Tegaskan Peran Ulama Tak Bisa Digantikan AI
Uzone.id – AI atau Kecerdasan Buatan diprediksi akan menggantikan peran manusia dalam beberapa tahun ke depan. Tidak hanya soal pekerjaan saja, AI juga bisa masuk ke ranah keagamaan, termasuk membuat teks dakwah.
Karena kecerdasan AI yang terus meningkat, tidak menutup kemungkinan kalau AI nantinya bisa membuat keputusan mengenai suatu hal, termasuk soal hukum keagamaan.Namun, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin menegaskan kalau AI tidak akan bisa menggantikan peran ulama dalam membuat keputusan penting seperti fatwa.
“Itu kan alat saja. Alat itu hanya memberikan, mengomunikasikan, atau menyebarluaskan, atau menginformasikan. Jadi, tidak bisa membuat fatwa," tegas Wakil Presiden, K.H. Ma’ruf Amin di Malang pada Jumat, (19/01).
Ia juga menegaskan kalau AI tidak bisa menjadi Mufti (pembuat fatwa) layaknya manusia, karena harus memenuhi persyaratan terlebih dahulu dan memahami dasar-dasar pedoman fatwa sebelum mengeluarkan keputusan.
“Mufti itu orang, jadi tidak mungkin alat (AI) ini menjadi Mufti,” jelasnya.
Lebih jauh lagi, Ma’ruf mengatakan kalau AI hanya bertugas sebagai alat untuk menyampaikan dan memeriksa kehalalan suatu produk secara lebih efektif, termasuk mempermudah Mufti untuk mendapatkan informasi soal produk tersebut.
Kehadiran AI di bidang keagamaan sudah mulai digunakan oleh beberapa orang, salah satunya untuk membuat teks khotbah.
Beberapa pendeta sudah mencoba meminta ChatGPT untuk membuat teks khotbah dan hasilnya, ChatGPT ini cukup kompeten, tapi tidak bisa meniru semangat khotbah yang sebenarnya.
“ChatGPT tak memiliki jiwa, saya tak tahu bagaimana menjelaskannya,” kata Hershael York, seorang pendeta dan seorang profesor khotbah Kristen di The Southern Baptist Theological Seminary pada Februari tahun lalu.