icon-category Digilife

Waspada Kena Prank, Jangan Asal Download Aplikasi ChatGPT Palsu

  • 02 Mar 2023 WIB
Bagikan :

Uzone.id – ChatGPT saat ini menjadi headline di mana-mana, maka dari itu banyak aplikasi dan platform yang menyerupai ChatGPT alias palsu. Popularitas ChatGPT juga dimanfaatkan penjahat siber untuk mendistribusikan malware ke Android dan Windows.

Padahal, platform ChatGPT ini hanya ada dalam bentuk website di situs resmi OpenAI.

Para penjahat siber mengiming-imingi calon korbannya dengan akses gratis tanpa gangguan ke ChatGPT Plus. Tawaran ini tentunya memikat karena ChatGPT versi premium dibanderol dengan harga cukup tinggi, yaitu USD20 atau sekitar Rp300 ribu per bulannya.

Dilansir dari Bleeping Computer, Kamis, (02/03), tujuan ini dilakukan agar pengguna menginstall malware atau memberikan akun kredensial mereka.

Baca juga: Selain ChatGPT, Kalian Bisa Ngobrol Virtual Bareng 3 Chatbot AI ini

Salah satu platform palsu yang menyerupai chatbot AI ini adalah domain ‘chat-gpt-pc.online’ dan ‘chatgpt-go.online’ untuk menginfeksi para pengunjung dengan malware pencuri info Redline dengan kedok ChatGPT untuk Windows.

Ada juga aplikasi ChatGPT palsu yang ditawarkan di toko aplikasi Google Play serta toko aplikasi pihak ketiga lainnya. Jumlahnya tidak sedikit, pihak peneliti Cyble mengatakan ada lebih dari 50 aplikasi palsu yang menggunakan ikon dan nama yang mirip ChatGPT.

alt-img

“Semuanya palsu dan berusaha melakukan aktivitas berbahaya di perangkat pengguna,” ujarnya.

Domain lain yang merupakan platform chatbot palsu adalah ‘chat-gpt-pc[.]online’ dan ‘openai-pc-pro[.]online’ untuk menyebarkan malware yang tidak dikenal.

Selain penawaran gratis ke layanan premium, Cyble juga menemukan website palsu bernama ‘pay.chatgptftw.com’ yang menawarkan portal pembayaran untuk membeli ChatGPT Plus.

Baca juga: Meta Ikut-ikutan Bikin Layanan Bahasa Berbasis AI, Saingan ChatGPT?

Salah satunya malware yang ditemukan adalah malware Spynote, yang bisa mencuri log panggilan, daftar kontak, SMS, dan file dari perangkat.

Malware ini ditemukan di aplikasi ‘chatGPT1,' yang merupakan aplikasi penipuan penagihan SMS, dan AI Photo.

Pengguna diminta untuk berhati-hati ketika menemukan aplikasi AI mengatasnamakan platform populer, karena platform chatbot yang dikembangkan OpenAI ini baru tersedia hanya dalam bentuk website saja, tidak ada aplikasi atau website lainnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini